POLITIK

Gabung BEM SI, Mahasiswa Jogja & Solo Patungan Sewa Bus ke Jakarta Demo KPK

DEMOCRAZY.ID
September 26, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Gabung BEM SI, Mahasiswa Jogja & Solo Patungan Sewa Bus ke Jakarta Demo KPK

Gabung BEM SI, Mahasiswa Jogja & Solo Patungan Sewa Bus ke Jakarta Demo KPK


DEMOCRAZY.ID - Puluhan mahasiswa dari Yogyakarta dan Solo, Jawa Tengah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Gedung Merah Putih KPK pada Senin (27/9).


Rombongan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan STIKES Surya Global Yogyakarta (SSG) berangkat pada Minggu (26/9) menggunakan bus.


"Ini (Rombongan) UNY berangkat bareng SSG dan UNS. 86 orang yang naik bis (menuju Jakarta)," kata Ketua BEM UNY, Mutawakkil Hidayatullah saat dihubungi, Minggu (26/9).


Ia menjelaskan, setidaknya ada dua bus yang akan mengangkut rombongan dari Jawa. 


Mereka mencarter bus tersebut dengan menggunakan dana yang dikumpulkan dengan patungan antar mahasiswa.


Mutawakkil menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam perjalanan menuju Solo untuk menjemput rombongan dari UNS. 


Nanti malam, sekitar pukul 18.330 WIB baru bis tersebut berangkat ke Jakarta.


"Kami tidak menginap, hanya singgah sesaat saja nanti di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) untuk persiapan aksi. Setelah usai aksi kami langsung kembali," jelasnya.


Aksi tersebut, kata dia, merupakan bentuk solidaritas gabungan yang dilakukan bersama dengan BEM SI dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK).


"Sebagiannya sudah di Jakarta," tandas dia.


Aksi mahasiswa rencananya digelar Senin (27/9) besok secara terpusat di Kantor KPK. 


Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar mengatakan aksi tersebut akan digelar secara damai dan taat protokol kesehatan Covid-19.


Oleh sebab itu, ia meminta kepada aparat kepolisian agar tak menghalangi aksi tersebut dengan dalih pandemi.


"Kami tetap sudah komunikasi ke beberapa pihak kepolisian. Kami komunikasikan saja kondisi di Jakarta levelnya juga turun, kami maunya aksi damai sampaikan substansi," ucap Nofrian.


Aksi mahasiswa digelar sebagai buntut surat yang dilayangkan oleh BEM SI dan GASAK ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelaksanaan TWK KPK. 


Mereka memberi waktu 3x24 jam bagi Presiden untuk kembali mengangkat 57 orang pegawai KPK yang tak lolos TWK.


Sebagaimana diketahui, sebanyak 57 pegawai KPK, termasuk penyidik senior Novel Baswedan kini menghitung hari untuk meninggalkan gedung pemberantasan korupsi. 


Per 30 September, mereka diberhentikan dengan hormat oleh KPK, tanpa pesangon atau tunjangan pensiun. KPK hanya memberikan tunjangan hari tua.


Para pegawai KPK yang dipecat itu masih berharap Jokowi bersikap karena menganggap TWK KPK janggal sesuai dengan rekomendasi Komnas HAM dan Ombudsman. 


Namun, dua lembaga ini sampai sekarang belum diterima Jokowi untuk diminta pendapatnya. 


Mereka baru bertemu Menko Polhukam Mahfud MD dan Sekretaris Negara Pratikno. [Democrazy/cnn]

Penulis blog