AGAMA PERISTIWA

Dua Catatan Putri Gus Dur Yenny Wahid Soal Video Santri Tutup Telinga Ketika Mendengar Musik

DEMOCRAZY.ID
September 15, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
PERISTIWA
Dua Catatan Putri Gus Dur Yenny Wahid Soal Video Santri Tutup Telinga Ketika Mendengar Musik

Dua Catatan Putri Gus Dur Yenny Wahid Soal Video Santri Tutup Telinga Ketika Mendengar Musik

DEMOCRAZY.ID - Belum lama ini beredar video yang menunjukkan sejumlah santri menutup telinganya ketika sedang divaksin. 


Hal ini ternyata lantaran terdengar suara musik yang diputar di lokasi vaksin.


Sontak saja, video santri yang menutup telinga kala musik diputar tersebut menyita perhatian publik. 


Salah satunya Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono yang mengunggahnya di Instagram.


“Sementara itu ....Kasian, dari kecil sudah diberikan pendidikan yg salah. There's nothing wrong to have a bit of fun !!,” kata Diaz Hendropriyono dalam keterangan di unggahan tersebut.


Beredarnya video yang memperlihatkan santri menutup telinga ketika terdengar suara musik, putri mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yaitu Yenny Wahid turut berkomentar.


Melalui akun Instagramnya @yennywahid, dia mengatakan punya dua catatan penting terhadap video yang beredar itu.


Yenny Wahid mengaku senang lantaran para guru dari santri tersebut bisa mengatur para santri agar bisa divaksin.


“Santri Ma'had tahfidz Quran menutup kuping ketika melakukan vaksinasi. Banyak yang mengkritik mereka, bahkan mengatakan mereka radikal. Ada 2 catatan saya: 1. Saya senang para gurunya mengatur agar mereka divaksinasi. Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang disekelilingnya dari ancaman Covid-19,” kata Yenny Wahid.


Catatan kedua yang diberikan oleh Yenny Wahid adalah soal bagaimana perjuangan para penghafal Al-Qur’an terlebih mempertahankan hafalan.


“2. Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal,” ujarnya.


Lantaran video itu sudah tersebar dan menimbulkan berbagai persepsi publik, Yenny Wahid mengingatkan agar semua orang bisa lebih proporsional dalam memberikan penilaian.


“Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dll. Menyematkan label pada orang lain hanya akan membuat masyarakat terbelah,” katanya.


Dia juga mengajak semua orang agar bisa belajar dan saling mengerti satu sama lain.


“Mari kita belajar untuk lebih saling mengerti satu sama lain, dan itu bisa dimulai dengan memahami dan menerima bahwa nilai yang kita anut tidak perlu sama untuk bisa tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia. Buat adik-adik ma'had tahfidz, semangat terus ya dalam upaya menghafal Al Quran. Semoga Allah SWT memberikan barokah berlimpah untuk kalian semua. Video source : @diaz.hendropriyono,” ucapnya. [Democrazy/pkr]

Penulis blog