DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Wilayah Timur Tengah, terutama yang meliputi Palestina, Yordania, dan Mesir kaya akan sejarah kuno.
Sederet artefak kuno telah ditemukan di wilayah tersebut.
Bahkan, arkeolog menemukan sumber kekayaan Nabi Sulaiman di sebuah gurun di wilayah Israel Selatan, tepatnya di kawasan Lembah Timna.
Para arkeolog mulai menggali situs kuno tersebut pada tahun 1964.
Sejak itu, para peneliti telah menemukan jaringan tambang, yang diyakini dikerjakan oleh para budak di bawah Nabi Sulaiman atau Salomo (bahasa Ibrani), yang dieksplorasi dan difilmkan dokumenter oleh Smithsonian Channel bertajuk ‘Secrets: King Solomon’s Mines’.
Narator film dokumenter itu mencatat bahwa para arkeolog ‘mungkin telah menemukan’ sumber kekayaan legendaris Nabi Sulaiman.
Profesor Erez Ben-Yosef, dari Universitas Tel Aviv, telah mengatakan bahwa produksi tambang di lokasi tersebut sedang booming pada masa pemerintahan Salomo 3.000 tahun yang lalu.
Tambang tersebut bukan berisi emas atau perak, melainkan tembaga.
Bukti-bukti produksi tembaga massal tersebar di seluruh lokasi tersebut.
Mungkin, tembaga saat ini menjadi komoditas umum. Tapi di zaman kuno, itu adalah salah satu logam yang paling dicari di Bumi.
“Semua bahan ampas bijih hitam yang ditemukan merupakan limbah dari tungku. Ini adalah bukti yang sangat penting untuk produksi tembaga kuno di Timna,” kata Ben-Yosef dikutip Express, Kamis 26 Agustus 2021.
“Tembaga, pada waktu tertentu dalam sejarah, adalah sumber daya ekonomi yang paling penting. Ini adalah industri yang paling menguntungkan,” lanjutnya.
Dr Mohammad Najjar, dari Friends of Archaeology of Jordan, menjelaskan bahwa tembaga pada saat itu mirip dengan minyak mentah saat ini, yang merupakan komoditi sangat penting.
“Karena Anda tidak dapat melakukannya tanpa minyak, dan pada saat itu Anda tidak dapat melakukannya tanpa tembaga,” ujar Najjar.
Tembaga adalah jantung dari titik balik radikal dalam sejarah manusia.
Untuk pertama kalinya, orang mengekstrak logam dari batu dan mengubahnya menjadi alat dan senjata.
Dr Najjar menggambarkan momen itu sebagai ‘lompatan kuantum’, ketika manusia mulai memproduksi bahan mereka sendiri.
Dia telah mempelajari proses tembaga kuno, dan menunjukkan pada film dokumenter bagaimana orang-orang Salomo akan mengerjakan tembaga alami yang ditemukan di gua-gua. [Democrazy/dtk]
