POLITIK

Sebut Ngabalin Tak Ada Aroma Intelektualnya, Pengamat LAWAN Institute: Malah Jadi Aib Istana, Mulut Dia Kotor

DEMOCRAZY.ID
Agustus 09, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Ngabalin Tak Ada Aroma Intelektualnya, Pengamat LAWAN Institute: Malah Jadi Aib Istana, Mulut Dia Kotor

Sebut Ngabalin Tak Ada Aroma Intelektualnya, Pengamat LAWAN Insitute: Malah Jadi Aib Istana, Mulut Dia Kotor

DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochar Ngabalin tengah gencar mengkritik pengamat politik, Rocky Gerung.


Ngabalin diketahui memang kerap kali melontarkan kritikan tajam terhadap orang lain, termasuk Rocky.


Terbaru, Ngabalin meminta Rocky untuk segera menikah agar menjadi pribadi yang waras.


Ngabalin juga mengunggah sebuah video hasil editan yang menunjukkan wajah Rocky disertai ceramah seorang Ustadz soal meminta jamaah yang masih hidup sendiri untuk segera melangsungkan pernikahan.


"Kita doakan professor abal2 tukang NYINYIR ini semoga cepat menikah&berkeluarga dgn begitu dia akan sehat&waras. Sementara kt hrs maafkan dia krn otak&hatinya ada beberapa saluran yg putus(korslet) makanya nggak tenang kalau nggak NYINYIR. (tks karya video kreatif ini)," tulis Ngabalin melalui akun Twitter @AliNgabalinNew Sabtu, 7 Agustus 2021.


Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin lantas membuka suara terkait sikap Ngabalin.


Menurut Mualimin, Ngabalin tidak semestinya memberikan kritikan seperti itu pada Rocky.


Sebab, sikap Ngabalin yang seperti itu justru merusak citra pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menjadi aib istana.


"Iya. Ngabalin menjadi aib Istana, pembantu presiden kelasnya rendahan dan bermulut kotor," tuturnya Senin, 9 Agustus 2021.


Dia menganalisa, Ngabalin sebenarnya ingin menyerang balik Rocky, namun caranya kurang tepat, sehingga melebar ke urusan yang tidak esensial.


"Makanya melebar ke urusan perkawinan yang sembrono dan tidak esensial," jelasnya.


Lebih lanjut, Mualimin menilai ucapan Ngabalin tidak sesuai dengan posisinya sebagai Tenaga Ahli Utama di istana.


"Ucapannya rendahan dan tak ada aroma intelektualnya," pungkasnya. [Democrazy/dtk]

Penulis blog