HUKUM POLITIK

Parah! Duit 'Minta Sumbangan Gubernur Sumbar' Ternyata Masuk ke Rekening Pribadi

DEMOCRAZY.ID
Agustus 20, 2021
0 Komentar
Beranda
HUKUM
POLITIK
Parah! Duit 'Minta Sumbangan Gubernur Sumbar' Ternyata Masuk ke Rekening Pribadi

Parah! Duit 'Minta Sumbangan Gubernur Sumbar' Ternyata Masuk ke Rekening Pribadi

DEMOCRAZY.ID - Polisi mengungkap duit yang didapat dari surat sumbangan dengan tanda tangan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi masuk ke rekening pribadi. 


Namun, polisi tak menyebut rekening siapa.


"Uang dikirim ke rekening pribadi. Itu yang menimbulkan kecurigaan, sehingga ada pihak yang melaporkan kepada kami. Lagi pula, mereka membawa surat berlogo gubernur, tapi bukan ASN atau tenaga honorer di Pemda. Berbekal surat itulah mereka mendatangi para pengusaha, kampus dan pihak-pihak lainnya untuk mencari uang," kata Kasat Reskrim Polrestas Padang, Kompol Rico Fernanda, kepada wartawan, Jumat (20/8/2021).


Surat permintaan sumbangan itu disebar oleh lima orang yang disebut bukan ASN ataupun tenaga honorer di Pemprov Sumbar. 


Menurut polisi, ada tiga dus surat yang belum disebar.


"Ada tiga dus yang belum sempat dikirim atau diberikan kepada orang-orang yang menjadi sasaran sponsor (penerbitan buku)," kata Rico.


Polresta Padang memang sempat mengamankan lima orang yang membawa surat tersebut. 


Mereka dicurigai melakukan aksi penipuan dengan menggunakan surat dari Gubernur Sumatera Barat.


Kelima orang itu adalah D (46), DS (51), DM (36) yang ketiganya berasal dari Jawa. 


Kemudian MR (50) dan A (36) yang berasal dari Makassar.


Namun setelah diperiksa, kelimanya dilepaskan kembali karena surat minta sumbangan dari Gubernur Sumbar itu ternyata asli. 


Menurut polisi, kelimanya juga pernah melakukan hal serupa pada 2016 dan 2018 atau saat Mahyeldi masih menjabat Wali Kota Padang.


"Kami tidak menahan kelima orang ini, karena kelima orang ini mengakui bahwa surat itu adalah asli. Berasal dari gubernur dan orang kepercayaanya," kata Rico.


Rico menyebut kelima orang tersebut telah mendapatkan uang Rp 170 juta lebih dari berbagai pihak yang sudah di datangi. 


Uang didapat dari pengusaha, pihak kampus hingga rumah sakit. Namun masih banyak yang belum sempat dikirimkan.


Dilihat detikcom, surat yang menjadi polemik itu bernomor 005/3984/V/Bappeda-2021 tertanggal 12 Mei 2021 tentang Penerbitan Profil dan Potensi Provinsi Sumatera Barat.


"Sehubungan dengan tingginya kebutuhan informasi terkait dengan pengembangan, potensi dan peluang investasi di Provinsi Sumatera Barat oleh para pemangku kepentingan, maka akan dilakukan penyebarluasan dan pemenuhan kebutuhan informasi tersebut dengan menerbitkan buku Profil 'Sumatera Barat Provinsi Madani, Unggul dan Berkelanjutan' dalam versi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris serta Bahasa Arab serta dalam bentuk softcopy," demikian tertulis dalam surat tersebut.


"Diharapkan kesediaan saudara untuk dapat berpartisipasi dan kontribusi dalam mensponsori penyusunan dan penerbitan buku tersebut," lanjut surat yang juga dibubuhi stempel resmi gubernur.


Selain surat tersebut, para pelaku juga membawa surat yang memiliki kop dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar. [Democrazy/kmp]

Penulis blog