POLITIK

Megawati dan Luhut Memanas, Mulai Beradu Kuat Siapa Paling Mampu Kendalikan Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Agustus 06, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Megawati dan Luhut Memanas, Mulai Beradu Kuat Siapa Paling Mampu Kendalikan Jokowi

Megawati dan Luhut Memanas, Mulai Beradu Kuat Siapa Paling Mampu Kendalikan Jokowi

DEMOCRAZY.ID - Kedekatan antara Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri cemburu.


Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.


Dedi menilai, sosok Luhut Binsar Pandjaitan dinilai lebih memiliki kendali atas Presiden Joko Widodo, dibandingkan Megawati Soekarnoputri yang sejatinya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.


Dia menjelaskan, kecemburuan itu terlihat dari curhatan Mega yang sudah meminta Jokowi memimpin langsung penanganan pandemi Covid-19 sejak dalam kondisi tanggap darurat.


Kendati begitu, yang terjadi Presiden Jokowi hingga saat ini justru belum mengambil alih penanganan pandemi. 


Sebagai orang nomor satu di Indonesia, dia malah mempercayakan Luhut sebagai Koordinator PPKM Darurat dan Level 4 untuk Jawa-Bali.


“Melihat porsi kuasa Luhut dalam periode kedua ini, tidak berlebihan jika ada tafsir ia lebih berpengaruh dibanding Megawati,” kata Dedi Kurnia, pada Jumat, 6 Agustus 2021.


Jabatan strategis tak diisi kader PDIP, Megawati mulai layangkan kritikan ke pemerintah Jokowi


Dedi mengungkapkan, pos-pos strategis penanganan Covid-19 di Indonesia kebanyakan juga diisi bukan berasal dari kader PDI Perjuangan. 


Makanya, hubungan antara Megawati dan Jokowi tampak semakin renggang.


Oleh sebab itu tidak heran apabila Megawati memberi kritik cukup keras terkait penanganan pandemi.


“Pilihan Jokowi pada Luhut atau Airlangga berpeluang membuat hubungan Jokowi dengan PDIP merenggang, dan Megawati berusaha untuk minimalkan peran Luhut,” tutur Dedi.


Sebagaimana diketahui, saat pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, Megawati secara tegas menyebut bahwa kondisi bangsa yang sedang diterpa pandemi Covid-19 harusnya dikomandoi langsung oleh presiden.


“Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya kepala negara, Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah extraordinary,” tegas Megawati.


Tak Akur dengan Mega, Salim Ungkap Usaha Keras Jokowi Pertahankan Luhut


Megawati dan Luhut Memanas, Mulai Beradu Kuat Siapa Paling Mampu Kendalikan Jokowi

Sebelumnya, Pengamat politik Salim Said pernah membocorkan adanya usaha keras Presiden Jokowi mempertahankan Luhut Binsar Pandjaitan di jajaran kabinetnya selama dua periode.


Padahal Megawati yang partainya mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu, memiliki hubungan buruk dengan sosok Luhut yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.


“Tapi satu hal yang tidak bisa dilakukan dan dipaksakan kepada Jokowi adalah Luhut Pandjaitan,” kata Salim Said dalam sebuah diskusi online di saluran Youtube Hersubeno bertajuk ‘Negara ini Dikuasai Kumpulan Oligarki’.


“Megawati tidak suka sama dia (Luhut). Itu sebabnya, Jokowi punya akal, tadinya kan mau dijadikan menteri pada kabinet pertama di masa lalu. Karena tidak disetujui Megawati, dibikin akal lahirlah Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia yang sekarang diduduki oleh Moeldoko ,” lanjut Salim Said, di menit ke-33 diskusi tersebut.


Menurut Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan ini, Jokowi sangat lihai memainkan strateginya dalam mempertahankan Luhut di kursi kabinetnya.


Dengan demikian, menandakan bahwa di mata pemerintahan Jokowi, sosok Luhut merupakan tokoh penting yang sangat disegani.


“Itu taktiknya, makanya saya bilang Jokowi itu lihai juga, perlahan-lahan dia pindahkan Luhut menjadi Menko (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman) kemudian Menko lagi ditambah lagi bebannya dengan investasi ( Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia). Artinya ini orang penting betul sehingga Jokowi tidak mau melepaskan meskipun Ibu Mega tidak senang dengan Luhut,” ujarnya.


Awal Mula Ketegangan Megawati vs Luhut


Megawati dan Luhut Memanas, Mulai Beradu Kuat Siapa Paling Mampu Kendalikan Jokowi

Senada dengan hal itu, pakar ekonomi sekaligus politikus, Rizal Ramli mengungkapkan, ketegangan antara Luhut dengan Megawati sudah terjalin lama, tepatnya ketika Gus Dur menjabat sebagai presiden.


Selain itu, ia menyebut bahwa Megawati juga tak menyukai mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Suwandi.


“Dari awal Mega itu sangat tidak suka dengan Rini Suwandi dan Luhut Panjaitan. Seperti Luhut mau ketemu Megawati sejak jaman akhir Gus Dur sampai hari ini tak pernah bisa,” jelas Rizal Ramli.


Mantan menteri keuangan era Gus Dur ini menceritakan bagaimana Megawati kerap ikut campur terkait hubungan Jokowi dengan kedua tokoh tersebut.


“Jadi ketika Megawati katakan ‘Jokowi ingat kamu tugas partai’, itu maksudnya jangan dengerin Rini Suwandi, jangan dengerin Luhut Pandjaitan. Sebetulnya maksudnya itu,” tuturnya.


Terlebih ketika Pemilihan Presiden 2019 silam, kata Rizal Ramli, kala itu posisi wakil presiden hampir saja diisi oleh Mahfud MD yang merupakan usulan dari Luhut. 


Namun karena menimbang kepentingan partai dan usulan dari Megawati, akhirnya terjadi pergantian calon wakil presiden menjadi Maruf Amin.


“Ketika Pak Mahfud mau jadi wakil presiden sponsor utamanya Pak Luhut Panjaitan. Dari kacamata Megawati Luhut sudah berkuasa di kantung kanannya ada presiden, mau nambah wakil presiden gitu, makanya terjadilah pergeseran ini,” imbuhnya. [Democrazy/kmp]

Penulis blog