DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan yang sangat meroket, puncaknya pada hari Rabu 14 Juli 2021 tercatat kurang lebih ada 54 ribu orang yang terpapar Covid-19.
Hal itu membuat kasus harian Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor baru dan sementara ini menjadi yang tertinggi di dunia.
Kondisi ini membuat Indonesia semakin memprihatinkan apalagi saat ini sedang diberlakukannya kebijakan PPKM Darurat.
Alih-alih kondisi membaik, justru kasus Covid-19 di Indonesia semakin tidak terkendali dan seolah tak akan pernah berakhir.
Imbasnya, sejumlah negara di timur tengah hingga eropa menutup diri dengan melarang para pelancong dari Indonesia untuk masuk ke negaranya.
Kebijakan pelarangan oleh sejumlah negara itu pun telah menyita perhatian akademisi Cross Culture Institute yakni Ali Syarief.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ali Syarief tampak membandingkan pemerintahan Indonesia saat ini dengan era Presiden Soekarno.
Ali Syarief mengatakan bahwa dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia merupakan negara non blok yang dianggapnya pintar.
Menurut Ali Syarief, saat itu Indonesia pintar memilih non blok supaya tidak di block oleh dua kekuatan antara Barat dan Timur.
"INDONESIA itu Negara Non Block- dulu maksudnya pinter, supaya tdk di block oleh 2 Kekuatan (Block Barat dan Block Timur)," ujarnya, Jumat 16 Juli 2021.
Akan tetapi menurutnya hal berbeda justru dialami oleh Indonesia di era saat ini dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Dikatakan Ali Syarief, di era Presiden Jokowi ini, Indonesia justru malah di block oleh banyak negara dari Timur dan Barat.
"Sekarang malah Indonesia yg di block oleh banyak Negara Timur dan Barat," katanya.
Seperti diketahui, penyebab Indonesia di block oleh sejumlah negara-negara timur tengah dan eropa dikarenakan kasus Covid-19 di tanah air sangat memprihatinkan.
Akan tetapi, Ali Syarief mengatakan hal berbeda terkait penyebab diblocked nya Indonesia oleh sejumlah negara timur tengah dan eropa.
Ali Syarief menegaskan bahwa penyebab diblocked nya Indonesia oleh sejumlah negara timur tengah dan eropa itu karena Presiden Jokowi.
Menurutnya Presiden Jokowi sampai saat ini tidak bisa mengatasi dan menghadapi pandemi Covid-19, yang berakibat negara-negara lain melarang masuk setiap pelancong dari Indonesia.
"Tahu sebabnya? TIDAK MENGERTI MENGHADAPI PANDEMIC @jokowi," pungkasnya. [Democrazy/brk]
