DAERAH PERISTIWA

Satpol PP Semarang Sita Tabung Gas Pedagang, Alasannya Konyol Banget

DEMOCRAZY.ID
Juli 17, 2021
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
Satpol PP Semarang Sita Tabung Gas Pedagang, Alasannya Konyol Banget

Satpol PP Semarang Sita Tabung Gas Pedagang, Alasannya Konyol Banget

DEMOCRAZY.ID - Seorang netizen curhat mengenai penindakan dari Satpol PP dalam masa PPKM Darurat yang dirasanya tidak adil. 


Akun Twitter adistyaratu tak habis pikir usaha kuliner orangtuanya di Tlogosari, Semarang kena razia padahal warung dalam kondisi sepi.


"Cuma mau curhat karena it doesn’t make any sense, selama PPKM usaha ortu saya juga ga munafik turun drastis pendapatan, tapi kita tetap mematuhi peraturan untuk takeaway, sesuai protokol kesehatan dan tutup hingga pukul 20.00."


"Tapi kecewa banget sama petugas di lapangan, Satpol PP dan tim gabungan, lokasinya di Tlogosari, kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti ketentuan yang ada dan juga perihal kerumunan pastinya tidak ada, wong warungnya sepi. Hmm praktek di lapangannya kok bikin kecewa ya Satpol PP kota Semarang @ganjarpranowo," tulis Adis.


Satpol PP kemudian melakukan penyitaan tabung gas LPG yang masih baru, sedang gas yang kosong malah dibiarkan. 


Adis heran kenapa usaha orangtuanya jadi sasaran razia, padahal sudah mematuhi aturan protokol kesehatan PPKM Darurat.


Mereka juga tidak melayani makan di tempat dan hanya melayani take away. 


Alasan Satpol PP adalah karena di warung itu ada meja dan kursi untuk ruang tunggu pelanggan take away. 


Menurut Satpol PP, hal itu berpotensi menimbulkan kerumunan.


"Krn meja dan kursi utk ruang tunggu pelanggan yg takeaway/ driver online, namun sdh dijelaskan bahwa kami hny menerima takeaway. Tapi menurut penjelasan satpol pp hal itu tetap menimbulkan “kerumunan”, padahal jls kenyaataan di lapangan sj sepi dan kondisi saat itu baru buka," ungkapnya pilu.


Adis sudah mencoba melampirkan bukti, namun tidak dipedulikan oleh pihak Satpol PP dengan alasan 


"Itukan alibi kamu aja, Mbak."


Curhatan Adis ini pun viral dan banyak netizen yang berharap Walikota Semarang Hendrar Prihadi atau Gubernur Jateng Ganjar Pranowo turun tangan membantu. [Democrazy/dtk]


Penulis blog