EKBIS POLITIK

RI Negara Berpenghasilan Menengah Bawah, Rocky Gerung: Bank Dunia Aja Tahu Jokowi Cuma Lip Service!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
RI Negara Berpenghasilan Menengah Bawah, Rocky Gerung: Bank Dunia Aja Tahu Jokowi Cuma Lip Service!

RI Negara Berpenghasilan Menengah Bawah, Rocky Gerung: Bank Dunia Aja Tahu Jokowi Cuma Lip Service!

DEMOCRAZY.ID - Di tengah kondisi Indonesia yang genting akibat lonjakan kasus Covid-19 dan lainnya, Bank Dunia (World Bank) juga memberikan kabar buruknya bagi Tanah Air.


Bank Dunia mengumumkan bahwa Indonesia turun kelas dan kembali masuk dalam negara negara lower middle income alias negara dengan penghasilan menengah ke bawah.


Pengumuman ini resmi diumumkan per 1 Juli 2021 di situs resmi Bank Dunia. 


Dalam laporan itu, assessment Bank Dunia terkini menyatakan GNI per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi US$ 3.870.


Padahal, tahun lalu berada di level US$ 4.050 dan membuat Indonesia naik kelas menjadi negara upper middle income country alias negara berpenghasilan menengah ke atas.


Pengamat politik, Rocky Gerung lantas membuka suara terkait turun kelasnya Indonesia. 


Rocky menuturkan, ia akan menunggu pihak istana, seperti Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan menyatakan hal standar terkait penurunan ini.


“Ya kita tunggu komentar Pak Luhut atau siapapun dari istana yang pasti akan mengucapkan kalimat standar, yaitu, ‘jangan ngomong kalau gak ngerti, Bank Dunia ini gak ngerti,’ jadi Bank Dunia siap-siap diomelin oleh istana nih,” ucapnya dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official, Kamis, 8 Juli 2021.


Padahal, kata Rocky, hal semacam ini sudah dilihat sejak tiga semester lalu.


“Padahal sebetulnya, tendensi itu sudah kita lihat dari, bahkan tiga semester lalu tuh,” jelasnya.


Bahkan, ekonom Indonesia juga sudah memprediksi penurunan kelas karena berbagai penilaian.


“Ekonom-ekonom Indonesia juga sudah prediksi itu, pasti ada penurunan grade karena kegagalan di dalam manajemen, macam-macam variabel tuh,” katanya.


Sayangnya, hal itu tidak didengar oleh pemerintah. Namun karena yang mengucapkannya adalah Bank Dunia, Rocky menilai, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati akan mendengarkannya.


“Tapi kalau Bank Dunia yang ngomong, biasanya Sri Mulyani akan ikuti itu. Karena Sri Mulyani tahu betul apa yang dimaksud oleh Bank Dunia. Itu teguran Bank Dunia bagi Indonesia tuh,” imbuhnya.


Sehingga, ahli filsuf ini berpendapat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan dinilai hanya lip service oleh Bank Dunia.


“Nah kita anggap bahwa, akhirnya Bank Dunia juga mengerti bahwa presiden cuma lip service juga. Kan presiden bilang kita akan bangkit,” tuturnya.


Karena menurutnya, target Jokowi ekonomi akan pulih setelah divaksin itu tidak masuk akal.


“Pulih bagaimana. Itu kan waktu, siklus ekonomi tuh bukan sekedar setelah divaksin, lalu ekonomi langsung pulih tuh,” terang dia.


Tentu hal ini, katanya, berhubungan dengan konsistensi kebijakan pemerintah.


“Ini ada soal dengan konsistensi dalam kebijakan, jadi komorbid dari pemerintah justru kebijakan publik yang buruk. Itu yang dibaca oleh Bank Dunia,” pungkasnya. [Democrazy/sre]

Penulis blog