DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin tampak emosi dengan Politisi Gerindra Fadli Zon saat keduanya membahas soal kontroversi Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro yang rangkap jabatan.
Cekcok Ngabalin dan Fadli Zon soal Rektor UI tersebut terlihat saat keduanya tampil di program acara Rosiana Silalahi yang disiarkan live di Kompas TV, seperti dilihat pada Jumat 23 Juli 2021.
Dalam tayangan video berjudul ‘Debat Panas Ngabalin & Fadli Zon Soal Rektor UI Rangkap Jabatan’ tersebut, tampak awalnya Rosiana Silalahi Fadli Zon untuk mengungkapkan pendapatnya soal Ari Kuncoro.
Fadli Zon pun menegaskan bahwa Ari Kuncoro sudah sangat jelas melanggar statuta Universitas Indonesia.
“Saya alumni berprestasi pertama di UI tahun 94, saya juga aktivis. Saya kira kita sebagai alumni UI harus malu. Kita prihatin dengan sikap yang dilanggar Rektor UI,” ujar Fadli Zon dengan nada keras.
Selain itu, Fadli juga menilai Ari Kuncoro telah terbukti mencoreng nama baik UI.
Oleh karenanya, elite Gerindra tersebut meminta Ari mundur dari jabatannya sebagai rektor UI.
“Dia ciptakan kegaduhan di masyarakat, UI jadi olok-olok, geger di jagat internet, dan dunia maya, serta di mana-mana, sampai banyak alumni UI merasa namanya ikut tercoreng,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Fadli Zon tersebut, Ngabalin pun lantas terlihat emosi.
Ia bahkan meminta Fadli untuk memperbaiki isi kepalanya.
“Isi kepalanya harus diperbaiki. Karena begini, jangan karena kebencianmu kepada seseorang, atau kebencian terhadap satu lembaga, nilai-nilai kebenaran itu tidak memberikan cahaya di dalam qalbu dan otakmu,” tegas Ngabalin ke Fadli Zon.
Ia pun kemudian menjelaskan kepada Fadli soal munculnya PP yang lantas merevisi statuta UI.
Menurut Ngabalin, PP itu sebenarnya sudah dibahas lama.
Maka dari itu, Ali Ngabalin tak sepakat apabila Ari Kuncoro disebut telah melanggar statuta UI.
“Ini usulan tahapan ini sudah sampai majelis wali amanah. Lagi pula, poin mana yang dilanggar?,” tuturnya.
Tak tinggal diam, Fadli Zon lantas balik menyinggung Ali Ngabalin soal informasi vaksin berbayar yang menghebohkan publik belum lama ini.
“Ngabalin memang harus belain (Ari Kuncoro), dia juga kan yang bela habis saat kemarin ramai vaksin berbayar. Itu fitnah, Anda yang sebut vaksin merupakan hibah dari Uni Emirat Arab, itu fitnah!,” ujarnya. [Democrazy/trk]
