POLITIK

Ada 12 Dosa Besar Megawati di Mata Rachmawati, Salah Satunya Bangkitkan Komunisme

DEMOCRAZY.ID
Juli 03, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ada 12 Dosa Besar Megawati di Mata Rachmawati, Salah Satunya Bangkitkan Komunisme

Ini-12-Dosa-Besar-Megawati-di-Mata-Rachmawati-Salah-Satunya-Bangkitan-Komunisme

DEMOCRAZY.ID - Politisi Gerindra Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia karena covid-19. 


Semasa hidup Rachmawati dikenal sangat bermusuhan dengan kakaknya Megawati Soekarnoputri.


Bahkan, keduanya sudah lama tak bertegur sapa, sampai ajal memisahkan mereka. 


Rachmawati pada satu kesempatan pernah menyatakan terakhir bertemu dengan Megawati pada 2013 lalu, saat suaminya Taufik Kiemas meninggal dunia.


Rachmawati Bilang Megawati Kacau


Pada Mei 2019 lalu, Rachmawati pernah berapi-api membacakan dosa-dosa kakaknya ke hadapan publik. 


Hal itu ketika Rachma menyampaikan unek-uneknya soal Megawati ketika dikulik jurnalis yang mewawancarainya.


Dia bahkan tak segan menyebut mantan presiden RI itu sebagai sumber kekacauan Indonesia. 


“Ibu pernah bilang Megawati sumber kekacauan, kenapa?” tanya jurnalis yang mewawancarainya.


“Ya, memang sejak awal. Dalam catatan saya dia punya 12 dosa yang saya rangkum. Salah satunya ketika dia menandatangani amandemen konstitusi kita, lalu penjualan BUMN, dan masih banyak lagi,” kata dia, Sabtu 3 Juli 2021.


Walau tidak merinci apa saja ke-12 poin itu, namun dia meminta agar keadilan ditegakkan di negara ini. 


Sebab, kata Rachmawati, Megawati memiliki peran besar dalam sumber masalah di republik ini.


“Lalu mana keadilan hukumnya? Kalau kita teriak harus jurdil itu hak warga negara dong. Katanya kita negara hukum. Tapi kalau kita bicara bagaimana ketidakadilan hukum langsung dituduh makar. Itu kan sangat apa ya, saya enggak mengerti ini. Penguasa sekarang maunya apa ini?”


Bangkitkan Komunisme


Salah satu dosa yang dianggapnya masuk dalam catatan dia adalah, Megawati dianggap memberi angin segar bagi komunisme untuk tumbuh subur di Indonesia. 


Megawati, kata Rachmawati, justru salah kalau menganggap khilafah lah musuh sebenarnya saat ini di Indonesia.


Dia begitu heran dengan jargon-jargon komunisme yang selalu diangkat-angkat Megawati ke ruang publik. 


Seperti kemiskinan, ketidakadilan, yang hanya membuat perlawanan dari kelas bawah ke kelas atas.


“Itu membuka peluang komunis kalau caranya begini. Bukan urusan khilafah lagi di sini. Khilafah sudah selesai, yang namanya pimpinan orang-orang yang adopsi dan rangkul khilafah sudah ada di barisan Jokowi kok,” katanya.


Sekali lagi, Rachma lalu menyatakan kalau sumber dari segala kekacauan di negeri ini adalah Megawati. 


Apalagi setelah mengubah amandemen menjadi demokrasi liberal dan tidak sesuai dengan pemikiran Soekarno.


“Makanya saya sudah bilang, mbok dia sadar kalau Mega itu memang sumber kecauauan. Dia buka peluang komunisme untuk tumbuh subur di negara ini,” katanya. [Democrazy/rep]

Penulis blog