POLITIK

IPO Beberkan 3 Menteri yang Kemungkinan Besar Bakal Didepak Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Juli 23, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
IPO Beberkan 3 Menteri yang Kemungkinan Besar Bakal Didepak Jokowi

IPO Beberkan 3 Menteri yang Kemungkinan Besar Bakal Didepak Jokowi

DEMOCRAZY.ID - Indonesia Political Opinion atau IPO mengurai analisis tajam mengenai kinerja para menteri di kabinet Presiden Jokowi. 


Lembaga survei tersebut mengatakan, ada tiga nama yang kemungkinan di-reshuffle atau diganti dalam waktu dekat. Lantas, siapa saja gerangan?


Salah satu peneliti dari IPO, Catur Nugroho secara tak langsung menjelaskan, penilaian publik terhadap kinerja menteri bisa terlihat dari kebijakan-kebijakannya selama pandemi corona. 


Sehingga, siapa yang kurang maksimal, maka layak dan perlu diganti.


Sejauh ini, menurut hasil penelitiannya, ada tiga menteri yang tak menunjukkan kinerja maksimal selama pandemi, yakni Menkum Ham Yasonna Laoly, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menaker Ida Fauziah.


“Nah, sekarang ketiga menteri ini layak untuk dievaluasi, apalagi Menkum HAM yang bertanggungjawab terkait polemik Rektor UI kemarin,” ujar Catur, Jumat 23 Juli 2021.


Catur lantas menilai Yasonna Laoly patut dicurigai menjadi salah satu dalang di balik perubahan Statuta UI. 


Sehingga, tak ada alasan lain selain menggantinya dengan sosok lain yang lebih kompeten di bidangnya.


“Langkah menteri ini juga biasa-biasa saja menghadapi pandemi yang sudah berlangsung 16 bulan,” jelasnya.


IPO Minta Presiden Jokowi Evaluasi Para Menteri


Lebih jauh, Catur meminta Presiden Jokowi mengevaluasi ketiga menterinya tersebut. 


Lagipula, jika melihat data, tingkat kepuasan masyarakat terhadap mereka juga juga tak terlalu tinggi, bahkan cenderung rendah.


“Nah, sekarang Menkum HAM, Menaker, dan Menko Marinves ini layak dievaluasi. Kemungkinan di-reshuffle pun juga ada bila melihat survei tingkat kepuasan masyarakat kepada mereka,” tegasnya.


Bukan hanya itu, kegagalan mereka mengelola situasi negara saat dihantam pandemi juga menjadi alasan kuat, mengapa Presiden Jokowi perlu segera menggantinya.


“Bisa jadi (mereka di-reshuffle), karena para menteri ini seperti tidak punya sence of crisis,” kata Catur. [Democrazy/hps]

Penulis blog