HEALTH

Begini Tanggapan Kemenkes soal Tudingan Pemerintah Sengaja Turunkan Testing Covid-19 Demi Pelonggaran PPKM

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HEALTH
Begini Tanggapan Kemenkes soal Tudingan Pemerintah Sengaja Turunkan Testing Covid-19 Demi Pelonggaran PPKM

Begini Tanggapan Kemenkes soal Tudingan Pemerintah Sengaja Turunkan Testing Covid-19 Demi Pelonggaran PPKM

DEMOCRAZY.ID - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah bahwa penurunan pemeriksaan (testing) Covid-19 yang berdampak pada penurunan kasus harian Covid-19 merupakan upaya untuk melonggarkan PPKM Level 4 pada 26 Juli 2021. 


Nadia mengatakan, penurunan jumlah testing Covid-19 terjadi akibat banyak petugas yang terpapar Covid-19. 


"Tidak benar seperti itu, mengapa kok ada dugaan seperti itu? SDM/petugas testing banyak yang positif sehingga pemeriksaan tidak bisa dalam satu hari dilaporkan," kata Nadia saat dihubungi, Kamis (22/7/2021). 


"Kedua, kasus Covid-19 turun di beberapa daerah dan kegiatan tracing yang belum optimal," imbuh dia 


Nadia juga mengatakan, masih banyaknya pasien Covid-19 yang belum terdeteksi kemungkinan adalah pasien tanpa gejala yang tidak mendatangi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes), sehingga target testing dan tracing di daerah belum memenuhi target.


"Bisa saja kan kalau OTG tidak datang ke faskes dan target testing belum terpenuhi oleh kabupaten/kota," ujarnya. 


Lebih lanjut, Nadia mengatakan, masyarakat harus memahami bahwa mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan di luar rumah dapat berdampak pada penurunan kasus. 


"Ini penting untuk masyarakat memahami peranan masing-masing dalam mengatasi peningkatan kasus yang kita hadapi saat ini," pungkasnya. 


Sebelumnya diberitakan, Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mempertanyakan penurunan kasus harian Covid-19 yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. 


Sebab, penurunan kasus itu dibarengi dengan rendahnya testing atau pemeriksaan kasus. 


Menurut dia, seharusnya jumlah testing Covid-19 ditingkatkan selama masa pandemi.


"Enggak boleh menurun (jumlah testing) disengaja atau tidak, ada manuver enggak? Supaya tanggal 26 Juli (PPKM) bisa dilonggarkan?," kata Pandu saat dihubungi, Kamis (22/7/2021). 


Pandu mengatakan, Presiden Joko Widodo seharusnya mempertanyakan mengapa jumlah testing Covid-19 menurun dalam beberapa hari terakhir. 


Sebab, kata dia, data itu akan dijadikan acuan untuk mengambil kebijakan dalam penanganan pandemi. 


"Itu yang saya harapkan dari presiden, (tapi) ternyata tidak. Yang dipilih hanya kasus yang menurun, enggak dicari tahu kenapa itu kasus bisa menurun, seolah-olah itu hasil dari PPKM," ujarnya. 


"Kalau itu diambil untuk keputusan, jadi tidak akurat kan," sambungnya. 


Lebih lanjut, Pandu menilai, kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini masih meningkat. 


Ia mengatakan, jika keterisian tempat tidur di rumah sakit masih meningkat dan kasus kematian masih tinggi, maka tidak benar kasus Covid-19 mengalami penurunan.


"Maka dilihat juga angka rumah sakit, kalau angka RS dan kematian masih tinggi jangan percaya kasus turun," pungkasnya. 


Adapun, kasus harian Covid-19 mengalami penurunan seiring dengan menurunnya jumlah tes Covid-19 yang terdata pemerintah. 


Data dan fakta itu menunjukkan sangat prematur jika menyatakan bahwa pandemi sudah terkendali. 


Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Rabu (21/7/2021) menunjukkan sebanyak 33.772 penambahan kasus terkonfirmasi posotif dalam sehari, sehingga totalnya menjadi 2.983.830 kasus. 


Pekan lalu, atau sejak Rabu (14/7/2021) hingga Sabtu (17/7/2021), penambahan kasus harian Covid-19 selalu melewati 50.000. 


Jumlah testing pada hari-hari itu juga tak kurang dari 240.000 spesimen. 


Kasus mulai turun dan tak lagi melewati 50.000 pada Minggu (18/7/2021). 


Bahkan beberapa hari belakangan kurang dari 35.000 seiring dengan anjloknya testing. [Democrazy/kmp]

Penulis blog