EKBIS

Bantah Daerah Tak Miliki Anggaran Lockdown, Anggota DPR: Dananya Itu Ada, Tapi Enggak Dipakai

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Bantah Daerah Tak Miliki Anggaran Lockdown, Anggota DPR: Dananya Itu Ada, Tapi Enggak Dipakai

Bantah-Daerah-Tak-Miliki-Anggaran-Lockdown-Anggota-DPR-Dananya-Itu-Ada-Tapi-Enggak-Dipakai

DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris membantah jika daerah tidak bisa melakukan lockdown karena tak memiliki anggaran. 


Ia menegaskan setiap daerah sudah punya dana untuk itu.


Hal ini diungkapkan dalam acara Mata Najwa yang diunggah di akun YouTube Najwa Shihab pada Kamis (1/7/2021). 


Dalam acara ini, Najwa bertanya mengenai kepala daerah yang mengatakan tidak bisa melakukan lockdown karena tidak ada uang.


Politikus PDIP itu lantas buka-bukaan mengenai lockdown di Indonesia. 


Ia menegaskan tidak bisa menerima alasan bahwa tidak ada anggaran untuk penanganan pandemi virus corona, termasuk upaya lockdown.


"Saya tidak pernah bisa menerima bahwa kita tidak punya anggaran untuk menghentikan Covid-19 di Indonesia," tegas Charles, Kamis (1/7/2021).


"Saya tidak pernah bisa menerima alasan bahwa kita tidak punya anggaran untuk mengambil keputusan atau kebijakan yang paling tepat dalam menghentikan laju penularan Covid-19 di Indonesia," lanjutnya.


Lebih lanjut politikus PDIP ini membeberkan anggaran di berbagai kementerian hingga daerah. 


Ia menyebut setiap daerah sudah mendapatkan anggaran untuk penanganan Covid-19.


Menurutnya, berbagai daerah memiliki uang dan anggaran yang cukup untuk melakukan lockdown. 


Sayang, data menunjukkan penyerapan anggaran sangat rendah.


"Ini saya siapkan anggara DAU dan DBH yang 8 persennya direalokasi untuk penanganan Covid ya. Penyerapannya sangat rendah, dari Rp46,5 triliun yang direalokasi di daerah untuk penanganan Covid, penyerapannya sampai Juni 2021 ini baru 23 persen. Ini sangat tidak sesuai dengan harapan," bongkar Charles.


Situasi serupa juga terjadi di sejumlah provinsi besar. Banyak yang memiliki anggaran namun tidak digunakan karena rendahnya penyerapan.


"Provinsi-provinsi besar juga sama, kita lihat Jawa Timur misalnya penyerapannya 13,39 persen, Jawa Tengah cuman 9,3 persen, Jawa Barat 14 persen, DKI 2,6 persen. Jadi artinya apa? Uangnya ada kok. Tapi enggak diserap, enggak digunakan gitu loh," ujar Charles.


Dengan ini, Charles memastikan jika pemerintah memiliki anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. 


Ia pun mengingatkan pemerintah untuk mengutamakan nyawa di atas ekonomi.


Hal ini sesuai dengan yang diatur dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yakni negara harus melindungi segenap bangsa.


"Jadi, negara harus, wajib memiliki prioritas untuk melindungi nyawa dan keselamatan rakyat Indonesia. Jadi prioritas nomor satunya adalah nyawa," tegasnya. [Democrazy/sra]

Penulis blog