POLITIK

Sebut Ide Presiden 3 Periode Persekongkolan DPR & Kabinet, Rocky Gerung: Keduanya Dibiayai Oligarki!

DEMOCRAZY.ID
Juni 23, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Ide Presiden 3 Periode Persekongkolan DPR & Kabinet, Rocky Gerung: Keduanya Dibiayai Oligarki!

Sebut-Ide-Presiden-3-Periode-Persekongkolan-DPR-dan-Kabinet-Rocky-Gerung-Keduanya-Dibiayai-Oligarki

DEMOCRAZY.ID - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari tengah menjadi sorotan banyak pihak karena idenya yang menginginkan jabatan presiden tiga periode.


Gagasan tersebut ditentang sejumlah tokoh nasional, termasuk pengamat politik, Rocky Gerung.


Rocky menilai Qodari tidak mengerti saat ini dirinya sedang dimanfaatkan oleh oligarki.


Menurutnya, ide jabatan presiden tiga periode merupakan persekongkolan antara DPR dan kabinet yang keduanya dibiayai oligarki.

 

"Dia gak ngerti kalau dia itu hanya sekrup yang dikencengin persengkokolan zakat antara DPR dan kabinet, yang dua-duanya dibiayai oleh kepentingan oligarki," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (23 Juni 2021).


Rocky mengatakan ide jabatan presiden tiga periode sengaja digulirkan dikarenakan masih banyaknya kontrak yang harus diperpanjang.


Oleh karena itu, ia menilai oligarki sangat berambisi memperpanjang jabatan presiden yang menurutnya jangan sampai 2024.


"Oligarki juga menginginkan diperpanjang minimal satu tahun atau yang penting jangan sampai 2024, karena banyak kontrak yang masih harus diperpanjang," katanya.


Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Jokowi saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia.


Namun di balik itu semua, utang negara semakin tinggi dan ekonomi anjlok.


Rocky menegaskan ide jabatan presiden tiga periode ini semacam kertas permen yang dibungkus sedemikian rupa.


Sedangkan tujuan akhir dari ide jabatan presiden tiga periode ini menurutnya adalah menghilangkan jejak oligarki yang sebenarnya menaruh racun pada permen itu.


"Jadi sebenarnya ide 3 periode ini hanyalah semacam kertas permen yang dibungkus sedemikian rupa untuk menghilangkan jejak mereka yang sebetulnya taruh racun dalam permen itu," pungkasnya. [Democrazy/gmd]

Penulis blog