AGAMA

Geger! Ulama Ini Sebut Kirim Pesan Chat Pakai Emoji Haram Hukumnya, Apa Sebabnya?

DEMOCRAZY.ID
Juni 25, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Geger! Ulama Ini Sebut Kirim Pesan Chat Pakai Emoji Haram Hukumnya, Apa Sebabnya?

Geger-Ulama-Ini-Sebut-Kirim-Pesan-Chat-Pakai-Emoji-Haram-Hukumnya-Apa-Sebabnya

DEMOCRAZY.ID - Baru-baru ini, seorang ulama atau pemuka agama asal Bangladesh, Ahmadullah mengatakan, mengirim emoji tertawa untuk meledek orang lain melalui pesan instan sejatinya haram dan tidak disenangi Tuhan. 


Sebab, menurutnya, hal tersebut bisa menyakiti hati yang menerimanya.


Disitat dari video yang beredar di Facebook, Ahmadullah pertama-tama bicara mengenai fenomena media sosial di era modern. 


Dia mengatakan, saat ini banyak yang menggunakan platform tersebut untuk menghina, menghujat, dan menjatuhkan orang lain.


Nah, hujatan tersebut tak melalu dalam bentuk pesan atau abjad tertulis, melainkan bisa juga melalui emoji tawa. 


Itulah mengapa, dia mengecam keras penggunaan emoji itu untuk mencemooh pendapat atau gagasan orang lain.


“Saat ini, kami menggunakan emoji tertawa Facebook untuk mengejek orang lain,” ujar Ahmadullah dikutip dari Mashable, Jumat 25 Juni 2021.


“Tapi, jika kita bereaksi dengan emoji ‘haha’ murni untuk menyatakan kesenangan dan hal itu yang memang dimaksudkan pembuat konten, itu tidak apa-apa,” lanjutnya.


Ulama Itu Minta Warganet Jangan Asal Pakai Emoji


Ahmadullah sekali lagi menegaskan, jika emoji tawa hanya digunakan untuk mengejek orang lain, sebaiknya tahan diri. 


Sebab, jika emoji tersebut akhirnya melukai hati mereka, maka sang pengirim bakal mendapat ganjaran yang setimpal dari Sang Pencipta.


“Tetapi jika reaksi Anda dimaksudkan untuk mencemooh atau mengejek orang yang memposting atau berkomentar di media sosial, itu dilarang sama sekali dalam Islam. Demi Allah, saya meminta Anda untuk menahan diri dari tindakan ini,” terangnya.


Lebih jauh, dia memastikan, memberi emoji tertawa dapat membuat lawan bicara menjadi emosi dan mungkin akan memberi respons yang buruk. Hal tersebut yang menurutnya harus dijauhi.


“Jangan bereaksi dengan ‘haha’ untuk mengejek seseorang. Jika Anda menyakiti seorang Muslim, dia mungkin akan merespons dengan bahasa buruk yang tidak terduga,” kata dia.


Pernyataan ulama tersebut sebagian besar mendapat reaksi positif dari banyak pengikut setianya, namun meski berniat baik, masih ada beberapa emoji tertawa yang berhasil muncul, tak ayal memberi kontras dengan fatwa yang baru dikeluarkan olehnya. [Democrazy/hps]

Penulis blog