HUKUM

Bantah Tudingan Cari Panggung soal Ketemu Tito cs, HRS: Jaksa Ini Selalu Buruk Sangka, Padahal Saya Memuji Sikap Wiranto BG & Tito

DEMOCRAZY.ID
Juni 17, 2021
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Bantah Tudingan Cari Panggung soal Ketemu Tito cs, HRS: Jaksa Ini Selalu Buruk Sangka, Padahal Saya Memuji Sikap Wiranto BG & Tito

Bantah-Tudingan-Cari-Panggung-soal-Ketemu-Tito-cs-HRS-Jaksa-Ini-Selalu-Buruk-Sangka-Padahal-Saya-Memuji-Sikap-Wiranto-BG-dan-Tito

DEMOCRAZY.ID - Habib Rizieq Shihab membantah pernyataan jaksa yang menyebut dirinya cari panggung mengungkap dialog rekonsiliasi dengan Kepala BIN Budi Gunawan dan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian. 


Habib Rizieq menyebut jaksa sudah berburuk sangka.


"Bahwa JPU menuduh saya sedang mencari panggung dengan menyalahkan sejumlah pihak, seperti Menko Polhukam RI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian. Di sini JPU sangat picik dan naif dalam membaca persoalan karena penuh dengan buruk sangka," kata Habib Rizieq di PN Jaktim, Kamis (17/6/2021).


Menurutnya, dia mengungkapkan pertemuan itu di pleidoi untuk memuji Budi Gunawan-Tito Karnavian. 


Dia menilai jaksa salah mengartikan sikapnya.


"Padahal justru saya dalam pleidoi halaman 20-21 sangat memuji sikap Wiranto dan BG serta Tito, yang berjiwa besar, sehingga mau membuka pintu dialog untuk rekonsiliasi demi persatuan dan kesatuan NKRI, dan juga saya amat memuji bahwa hasil kesepakatan yang kami capai sangat bagus, serta justru saya menyesalkan kalau kesepakatan yang sudah sangat bagus tersebut akhirnya berantakan hanya karena adanya operasi liar intelijen hitam," katanya.


HRS Ungkap Pertemuan PA 212-GNPF dengan Presiden Jokowi


Dalam duplik ini, Habib Rizieq juga memaparkan pertemuan-pertemuan pihaknya dengan pemerintah. 


Dia mengungkapkan pertemuan antara PA 212 dan GNPF-U dengan Presiden Jokowi dengan kesepakatan baik, namun tidak terjadi.


Berikut pertemuan yang disebut HRS dalam duplik:


A. Bahwa dialog antara saya dan kawan-kawan pemerintah Republik Indonesia sudah dibangun sebelum ada pertemuan saya dengan Bapak Budi Gunawan maupun Tito Karnavian di Saudi. 


Lalu berlanjut semakin baik setelah ada pertemuan tersebut.


B. Tanggal 25 Juli tahun 2017 saya selaku pembina GNPF Ulama ketika itu saya berada di Kota Tarim negeri Yaman mengirim delegasi GNPF MUI yang dipimpin oleh Ustaz Bahtiar Nasir ke Istana Negara di Jakarta bertemu Presiden Jokowi untuk dialog. 


GNPF MUI saat ini bernama GNPF Ulama dipimpin oleh Syekh Yusuf Martak.


C. Tanggal 22 April tahun 2018, saya yang juga pembina PA 212 Persaudaraan Alumni 212 saat itu saya berada di kota suci Mekah kembali mengirim delegasi PA 212 dipimpin oleh Ustaz Slamet Maarif yang juga didampingi pimpinan GNPF Syekh Yusuf Martak ke Istana Bogor bertemu Presiden Jokowi juga untuk dialog.


D. Hasil dialog GNPF dan PA 212 dengan Presiden Jokowi sangat bagus namun lagi-lagi tidak terealisasi karena ada gerakan liar intelijen hitam yang tidak suka ada dialog rekonsiliasi antara ulama dan umaro.


Oleh karena itu, Habib Rizieq menilai jaksa telah buruk sangka kepadanya. 


Dia juga menyebut dia sudah terkenal karena dakwah sehingga tidak perlu cari panggung seperti yang disebut jaksa dalam repliknya.


"Jadi sekali lagi saya ingatkan jaksa penuntut umum, jangan suuzan, jangan berburuk sangka kalau saya ceritakan peristiwa ini dari pleidoi maupun duplik justru mestinya JPU ikut bersyukur adanya upaya dialog rekonsiliasi antara ulama dan umaro, bukan malah menuduh saya cari panggung. Alhamdulillah saya sebagai dai dan mubalig selama puluhan tahun sudah punya ribuan panggung dakwah, sehingga tak perlu cari panggung lagi," tutur dia. [Democrazy/dtk]

Penulis blog