EKBIS

Wow! Ternyata Segini Bantuan Dana AS untuk Israel Tiap Tahunnya

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Wow! Ternyata Segini Bantuan Dana AS untuk Israel Tiap Tahunnya

Wow-Ternyata-Segini-Bantuan-Dana-AS-untuk-Israel-Tiap-Tahunnya

DEMOCRAZY.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadapi berbagai pertanyaan dari sebagian orang di partainya sendiri, Partai Demokrat tentang jumlah bantuan AS yang diberikan kepada Israel.

Di antara mereka yang mengangkat masalah itu adalah Senator Bernie Sanders. 


Ia mengatakan AS harus "memperhatikan dengan seksama" bagaimana dana itu digunakan.


Lalu apa saja yang diterima Israel dan digunakan untuk apa saja bantuan itu?


Berapa besar bantuan AS untuk Israel?


Pada 2020, AS memberikan USD3,8 miliar (sekitar Rp55 triliun) dalam bentuk bantuan kepada Israel. Ini merupakan bagian dari komitmen tahunan jangka panjang yang dibuat di masa pemerintahan Presiden Barack Obama.


Menurut according to the Congressional Research Service (CRS), hampir seluruh bantuan yang disalurkan tahun lalu adalah bantuan militer.


Kesepakatan yang diteken oleh mantan Presiden Obama pada 2016 itu direncanakan berlaku hingga tahun 2028. 


Dengan demikian total bantuan militer yang akan diterima Israel mencapai USD38 miliar (sekitar Rp546 triliun).


Jumlah ini lebih besar dibanding kesepakatan di bawah mantan Presiden George W Bush, totalnya USD30 miliar (Rp430 triliun) selama satu dekade.


Di samping itu, tahun lalu AS memberikan bantuan USD5 juta (Rp72 miliar) untuk penempatan migran di Israel.


Negara itu menerapkan kebijakan yang telah lama berlaku untuk menerima orang Yahudi dari negara-negara lain sebagai warga negara Israel.


Bagaimana Israel membelanjakan uang AS?


Selama bertahun-tahun, AS telah membantu Israel mengembangkan salah satu militer termaju di dunia, dengan dana itu, Israel mampu membeli peralatan militer canggih dari AS.


Sebagai contoh, Israel membeli pesawat tempur 50 F-35, yang bisa digunakan untuk meluncurkan serangan rudal, 27 di antaranya telah dikirimkan dengan harga sekitar USD100 juta (Rp1,4 triliun) per unit.


Tahun lalu, Israel juga membeli delapan pesawat Boeing 'Pegasus' KC-46A dengan harga diperkirakan mencapai USD2,4 miliar (Rp34 triliun). 


Pesawat itu mampu mengisi bahan bakar di udara seperti untuk pesawat F-35 .


Dari dana USD3,8 miliar (Rp55 triliun) yang diberikan kepada Israel pada 2020, sebanyak USD500 (Rp7 juta) digunakan untuk pertahanan rudal, termasuk investasi sistem Kubah Besi dan sistem-sistem lain yang dapat mencegat serangan roket ke wilayah Israel.


Sejak 2011, AS menyumbang secara keseluruhan USD1,6 miliar (Rp23 triliun) untuk sistem pertahanan Kubah Besi.


Selain itu, Israel membelanjakan dana jutaan dolar bersama AS untuk mengembangkan teknologi militer, misalnya sistem untuk mendeteksi terowongan yang digunakan untuk menyusup ke wilayah Israel.


Pemerintah Israel membelanjakan dana besar untuk peralatan militer, pelatihan, dengan menggunakan dana bantuan itu sebagai upaya mengimbangi statusnya sebagai negara lebih kecil dibanding negara-negara lain di kawasan.


Bagaimana perbandingannya dengan negara-negara lain?


Sejak Perang Dunia Kedua, Israel tercatat sebagai negara penerima bantuan luar negeri terbesar dari AS.


Menurut data USAID, Pada 2019, berdasarkan data terbaru yang diterbitkan secara lengkap, Israel tercatat sebagai penerima bantuan luar negeri AS terbesar kedua sesudah Afghanistan.


Sebagian besar bantuan AS kepada Afghanistan digunakan untuk mendukung program militer AS menstabilkan negara yang telah mengalami perang sejak invasi AS pada 2001 itu.


Tetapi karena pasukan AS ditetapkan akan ditarik dari Afghanistan sebelum September tahun ini, hanya sekitar USD370 juta (Rp5,3 triliun) dianggarkan untuk tahun 2021.


Sejauh ini, Israel adalah penerima terbesar bantuan AS di antara negara-negara di Timur Tengah.


Mesir dan Yordania juga penerima bantuan besar dari AS. Keduanya terikat kesepakatan damai dengan Israel, setelah masing-masing pernah terlibat perang dengan negara itu.


Kedua negara masing-masing menerima sekitar USD1,5 miliar (Rp21,5 triliun) dalam bentuk bantuan dari AS pada tahun 2019.


Sementara itu, Presiden Biden melanjutkan kembali bantuan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi Palestina. Dana itu dihentikan oleh pemerintahan Presiden Trump pada tahun 2018.


Mengapa AS memberikan bantuan begitu besar kepada Israel?


Ada sejumlah alasan mengapa Amerika Serikat memberikan bantuan begitu besar kepada Israel, di antaranya adalah komitmen historis mulai dari ketika AS memberikan dukungan atas pembentukan negara Yahudi pada tahun 1948.


Lagi pula, Israel dianggap AS sebagai sekutu penting di Timur Tengah - mempunyai tujuan bersama dan komitmen sama terhadap nilai-nilai demokratis.


Congressional Research Service (CRS) mengatakan: "Bantuan luar negeri AS telah menjadi komponen penting dalam menyatukan dan memperkokoh hubungan itu.


"Para pejabat AS dan banyak wakil rakyat telah lama menganggap Israel sebagai mitra penting di kawasan,” terangnya.


Badan bantuan luar negeri pemerintah AS mengatakan bantuan AS membantu memastikan Israel mempertahankan Qualitative Military Edge (keunggulan kualitatif militer) atas potensi ancaman regional.


"Bantuan Amerika Serikat ... ditujukan untuk memastikan bahwa Israel cukup aman menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai perjanjian damai dengan Palestina dan untuk perdamaian regional yang menyeluruh,” terangnya.


Memastikan Israel dapat mempertahankan diri terhadap ancaman-ancaman di kawasan telah menjadi landasan kebijakan luar negeri AS selama puluhan tahuh baik di bawah presiden dari Partai Demokrat maupun dari Partai Republik.


Platform pemilu partai Demokrat tahun 2020 menyebutkan "dukungan kuat" bagi Israel, tetapi sebagian mereka yang berada di garis kiri partai itu sekarang mempertanyakan komitmen bantuan AS.


Senator Bernie Sanders dan sejumlah politikus lain dari Demokrat berusaha menghadang rencana penjualan senjata presisi tinggi sebesar USD735 juta (Rp10.5 triliun) ke Israel. [Democrazy/okz]

Penulis blog