KRIMINAL PERISTIWA

Ustadz Felix Siauw: Gak Mungkin Amerika, Inggris, dan PBB Mau Bela Palestina, Kan Israel "Anak" Mereka!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Ustadz Felix Siauw: Gak Mungkin Amerika, Inggris, dan PBB Mau Bela Palestina, Kan Israel "Anak" Mereka!

Ustadz-Felix-Siauw-Gak-Mungkin-Amerika-Inggris-dan-PBB-Mau-Bela-Palestina-Kan-Israel-Anak-Mereka

DEMOCRAZY.ID - Ustaz Felix Siauw mengklaim bahwa Inggris, Amerika, dan bahkan PBB akan terus mendukung Israel sehingga tidak akan mungkin membela Palestina. 

Seperti diketahui, isu sengketa wilayah Palestina dan Israel merupakan sebuah topik yang sudah mengakar sejak zaman dahulu dan belum selesai.


Hingga baru-baru ini muncul lagi ke permukaan setelah Israel mengusir paksa sejumlah warga Palestina dari wilayah Sheikh Jarrah.


Salah satu ustaz ternama di Indonesia, yaini Felix Siauw, memaparkan melalui kanal YouTube Felix Siauw tentang sejarah Palestina dan Israel sejak awal dan pertama kali kehadiran kaum yahudi.


Berikut kisah selengkapnya:


Sebelum Perang Dunia


Singkat cerita, bangsa Yahudi atau Bani Israil–dalam istilah Islam–merupakan suatu keturunan dari Nabi Yaqub yang memiliki 12 orang anak hingga akhirnya mereka suatu hari pindah dan menetap di Mesir.


Kemudian sejarah bergulir hingga di suatu masa, mereka dijajah oleh seorang raja bernama Firaun yang kejam, yang kemudian diutus Nabi Musa dan Harun.


Hingga akhirnya datang perintah dari Allah agar Musa membawa pergi pengikutnya, Bani Israil, ke suatu tempat, yaitu Palestina.


Penduduk asli Palestina dikisahkan memiliki tubuh yang besar-besar sehingga ketika Nabi Musa dan rombongan datang, orang-orang Yahudi takut dan tidak mau masuk ke Palestina.


Orang Yahudi mengatakan agar Nabi Musa berperang sendiri dan jika sudah selesai, orang Yahudi baru mau masuk ke Palestina.


Karena kejadian tersebut, Allah murka kepada kaum Yahudi, karena selain tidak patuh kepada pemimpin, orang Yahudi juga memperolok. 


Hingga akhirnya Allah menghukum kaum Yahudi dengan mengharamkan mereka untuk masuk ke Palestina.


Setelah Perang Dunia


Singkat cerita, lantaran kaum Yahudi menolak masuk ke Palestina dan tidak memiliki tempat tinggal, mereka kemudian berpencar ke seluruh dunia untuk mencari tempat menetap selama berpuluh-puluh tahun.


Kemudian pada tahun 1914 - 1916, terjadi perang dunia ke-1. Palestina yang pada saat itu dikuasai oleh kepemimpinan islam, khilafah Ustmani, secara ‘tidak sengaja’ bergabung dengan Jerman dalam blok sentral.


Blok sentral melawan sekutu dan mengalami kekalahan. 


Akibat dari kekalahan tersebut, wilayah Palestina dimiliki oleh Inggris dalam sebuah perjanjian bernama Sykes-Picot.


Kemudian orang-orang Yahudi yang tergabung dalam sebuah komunitas Zionis meminta bagian wilayah kepada Inggris.


 Sebab, kaum Yahudi tidak memiliki tempat tinggal dan ingin bernegara.


Hingga akhirnya pada tahun 1922, Inggris memberikan sebagian wilayah Palestina untuk orang-orang Yahudi.


Sejak saat itu, populasi Yahudi di tanah Palestina terus bertambah dan meluaskan wilayahnya sendiri. 


Kemudian, perang dunia ke-2 terjadi dan berakhir pada tahun 1947. Dunia yang dulu dipimpin oleh Inggris tergantikan oleh Amerika.


Amerika juga diketahui membentuk sebuat organisasi dunia bernama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Karena sengketa wilayah di Palestina terus terjadi, maka akhirnya PBB memberikan solusi dengan cara yang sangat tidak masuk akal, yaitu dengan membagi dua wilayah Palestina.


Untuk Israel 55 persen dan untuk orang Arab 45 persen. Akhirnya orang Yahudi membentuk suatu negara bernama Israel pada 14 Mei 1948.


Dari sejarah tersebut, disebut bahwa negara Israel dibentuk dengan bantuan dari Inggris, Amerika, dan PBB itu sendiri.


Di sana juga dipaparkan bahwa konflik penjajahan di Palestina tidak akan pernah selesai, sebab Israel merupakan sebuah negara yang dilahirkan oleh para penguasa dunia dan hukum internasional.


“Bapak Israel adalah Inggris, yang menjadi ibunya adalah Amerika, dan PBB adalah bidannya," ungkap Ustaz Felix Siauw dalam video tersebut. 


"Sehingga tidak mungkin Inggris, Amerika, bahkan PBB akan membela Palestina. Mereka akan menguntungkan anak yang telah mereka lahirkan, yaitu Israel,” pungkasnya. [Democrazy/trk]

Penulis blog