AGAMA DAERAH

Ternyata Ini Alasan Pengurus Masjid di Bekasi Larang Salat Menggunakan Masker

DEMOCRAZY.ID
Mei 03, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
DAERAH
Ternyata Ini Alasan Pengurus Masjid di Bekasi Larang Salat Menggunakan Masker

Ternyata-Ini-Alasan-Pengurus-Masjid-di-Bekasi-Larang-Salat-Menggunakan-Masker

DEMOCRAZY.ID - Perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Amanah, Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat menjelaskan alasan pihaknya meminta jemaah agar melepas masker saat salat.

Alfa Rahman, putera pengurus masjid yang viral di media sosial lantaran berdebat dengan jemaah dan terlibat dalam pengusiran itu mengatakan pelepasan masker saat salat berkaitan dengan adab menghadap Allah SWT.


"Itu keyakinan sih. kalau kita itu imbauannya kalau salat saja, ngadep yang kuasa, diturunin, dibuka. Nanti setelah salat dipakai lagi terserah," kata Alfa saat ditemui, Senin (3/5) di masjid Al Amanah.


Menurut Alfa, mendirikan salat dengan menggunakan masker tidak etis. 


Sebab, tindakan itu menunjukkan keraguan bahwa Tuhan tidak akan memberikan keburukan.


Semestinya, kata Alfa, orang yang mendirikan salat berprasangka baik dengan Tuhannya bahwa Dia akan melindungi hambanya dari penularan virus Corona.


"Masa Allah bakalan inian, ngasih yang buruk-buruk. Kan tidak mungkin. Itu kan prasangka buruk sama Allah, Allah yang melindungi kita. Allah semua yang mengatur," kata Alfa.


Alfa mengatakan aturan melepas masker saat salat di masjid sudah diterapkan sejak pandemi merebak pada 2020 silam.


Menurutnya, sopan santun atau adab, kepada siapapun apalagi kepada Tuhan lebih utama dari ilmu.


Keyakinan atas perlindungan dari Covid-19 ini, kata Alfa, memiliki banyak dalil. 


Namun, ia enggan menjelaskan hal itu karena mengaku kurang paham. Orang yang bisa menjelaskan dalil-dalil tersebut adalah ayahnya.


Meski demikian, Alfa menyebut ada hadis Nabi yang mengatakan bahwa air wudu bisa memadamkan api neraka. 


Dengan dasar ini, ia yakin air wudu juga dapat mengatasi virus Corona.


"Itu sebenarnya ayatnya banyak, yang tentang wudu aja kan, jangankan corona, api neraka aja mati," ujarnya.


Alfa mengatakan ulama tetap berupaya memutus rantai penyebaran virus Corona.


Hanya saja, cara yang dilakukan berbeda dengan umaro atau pemerintah.


Jika pemerintah menggunakan protokol kesehatan seperti mengharuskan menggunakan masker, ulama merangkul dan meminta Tuhan agar pandemi ini segera dihapus.


"Dari sini umaro, ya, kita beda cara. Cara ulama merangkul yang pencipta Corona, ya Allah ilangin tuh Corona," ujarnya.


Sementara itu, kata Alfa, pria yang ribut dengan pengurus masjid pekan lalu dan viral di media sosial menempatkan pemimpin pada posisi yang lebih tinggi daripada ulama.


"Dari situ saja kan harusnya ulama di atas segalanya. Orang ulama warotsatul anbiya, pewaris para nabi yang lebih mengerti," kata Alfa.


Selain itu, Alfa mengklaim bahwa pihaknya hanya menganjurkan orang melepaskan masker saat salat, alih-alih memaksa mereka.


Hal ini, menurutnya, dibuktikan bahwa beberapa aparat kerap mendirikan salat di masjid itu dan tetap mengenakan masker.


"Aparat banyak ke sini pada salat pakai masker biasa aja karena dia sudah tahu. Ya sudah mungkin sudah keyakinannya dia begitu, sudah biarin aja," ujar Alfa.


Permintaan agar melepas masker saat melakukan salat di masjid Al Amanah juga dibenarkan oleh Jamal, salah seorang pekerja di pencucian mobil di dekat masjid tersebut.


Jamal yang kerap salat di masjid tersebut mengaku tidak mengerti alasan salat mesti tidak mengenakan masker.


Jemaah yang mengenakan masker akan ditegur dengan halus. 


Jika orang tersebut mengerti ada aturan melepas masker di masjid Al Amanah, maka ia akan mematuhi permintaan pengurus masjid.


Meski demikian, sebelumnya ia tidak pernah melihat pengurus masjid ribut dengan jemaah yang menolak membuka maskernya.


"Mungkin yang kemarin orangnya sama-sama alot," katanya.


Sementara itu, Syamsudin salah seorang pekerja di dekat masjid itu mengatakan kebanyakan jemaah di Masjid Al Amanah merupakan warga atau orang-orang yang bekerja di sekitar tempat itu.


Sepengalaman Syamsudin, pihak masjid belum pernah berdebat hingga mengusir jemaah yang menolak membuka masker.


Ia juga mengaku beberapa kali diminta membuka maskernya. 


Namun persoalan itu selesai ketika ia membuka maskernya.


"Enggak pake masker biasa aja, yang penting dia nyaman saya nyaman," ujarnya. [Democrazy/cn]

Penulis blog