PERISTIWA POLITIK

Tengku Zul Wafat Namun Tak Ada Simpati dari Istana, Rocky Gerung: Ini Tuna Budaya!

DEMOCRAZY.ID
Mei 11, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Tengku Zul Wafat Namun Tak Ada Simpati dari Istana, Rocky Gerung: Ini Tuna Budaya!

Tengku-Zul-Wafat-Namun-Tak-Ada-Simpati-dari-Istana-Rocky-Gerung-Ini-Tuna-Budaya

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung turut berduka atas wafatnya Ustaz Tengku Zulkarnain.

Ustaz Tengku wafat kemarin, Senin 10 Mei 2021 pada waktu berbuka puasa atau adzan Maghrib di Rumah Sakit Tabrani, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau.


Tengku Zul wafat pada usia ke 57 diduga akibat Covid-19 yang dideritanya sejak minggu kemarin.


Rocky mengatakan, Tengku Zul berani melawan resiko karena ia pasti tau akan wabah Covid-19.


"Iya saya juga berduka karena saya kenal cukup dekat beliau dan kemarin saya bikin semacam permenungan bahwa Tengku Zul tentu tau ada wabah Covid. Tapi dia mengambil resiko karena saya anggap dia merasa bahwa menebarkan kebaikan, berceramah itu juga adalah tuntutan rohani umat," kata Rocky.


Menurut Rocky, Tengku Zul telah menyumbang banyak untuk Indonesia dari bagian rohani.


"Jadi saya menanggap dia menyumbang banyak pada upaya untuk memelihara energi rohani dari bangsa ini," tandasnya.


Tapi kemudian hal yang ditunggu kata Rocky adalah semacam simpati dari pejabat istana.


"Tetapi kemudian kita menunggu sebetulnya ada semacam empati atau simpati dari para pejabat istana, karena bagaimanapun Tengku Zul adalah kawan berdebat yang luar biasa tuh, kritikus yang tajam, yang gak pernah berhenti untuk melihat apa yang buruk pada bangsa ini, terus menyoroti korupsi, dan lainnya," sambungnya.


Lebih lanjut, Rocky mengatakan, kita harus memberikan Tengku Zul pujian karena ia orang yang berani.


"Dan itu musti kita kasih pujian, karena ada orang yang tetap ingin bicara tanpa sensor, bicara tanpa takut bahwa akan dihujat. Jadi bangsa ini musti belajar untuk menghormati mereka yang berbeda bahkan berbeda secara absolut," jelasnya.


Meski begitu ternyata diketahui bahwa Presiden Joko Widodo belum mengucapkan bela sungkawa.


Sementara bila ada artis yang meninggal Jokowi dengan cepat mengatakan bela sungkawanya. Hal ini terbukti saat Syech Ali Jaber dan artis Glen Fredly meninggal.


Menurut Rocky, hal ini menunjukkan bahwa istana tidak mempunyai peradaban dan Jokowi seharusnya membuat sebuah kalimat ke hadapan publik atas wafatnya Tengku Zul.


"Ini istana betul-betul tuna culture (budaya), gak punya peradaban itu. Seharusnya kan di awal, Jokowi musti datang ke publik mengatakan bahwa, ‘ya saya berduka’ dengan segala macam kalimat yang bisa dibuat. Tapi intinya adalah dia menghargai seorang tokoh," pungkasnya.


Jadi jika Jokowi paham akan keadaa sekarang, ia akan datang dengan kalimat menyejukkan.


"Jadi sebetulnya kalau Presiden Jokowi paham tentang keadaan hari ini, dia musti datang dengan kalimat yang menyejukkan di dalam momentum meninggalnya Ustadz Zul. Jadi ini hal yang standart," terangnya lagi. [Democrazy/gmd]

Penulis blog