Israel menggempur jaringan terowongan yang digali oleh kelompok Hamas di bawah Kota Gaza sekitar tengah malam dalam serangan terbesar Israel sejak pecahnya pertempuran awal pekan ini.
Sebanyak 160 pesawat jet tersebut berhasil menjatuhkan senjata sebanyak 450 rudal untuk menggempur Gaza Palestina.
Menurut IDF atau Pasukan Pertahanan Israel, serangan udara yang berlangsung hampir 40 menit ini, sekitar 450 rudal dijatuhkan pada 150 sasaran di Gaza utara.
Dilansir dari Times Of Israel pada Sabtu, 15 Mei 2021, Zilberman mengatakan pihaknya masih memantau untuk menentukan tingkat kerusakan akibat serangannya.
Mirisnya lagi, Zilberman juga mengungkapkan bahwa bukan hanya serangan udara tetapi serangan darat pun seperti tank baja, meriam artileri dikerahkan oleh pasukan infanteri di perbatasan Gaza.
Menurutnya, pasukan darat tetap berada di sisi perbatasan Israel. dan tidak memasuki Jalur Gaza, meskipun klaim sebelumnya bertentangan oleh IDF.
Secara total, Zilberman mengatakan ada sekitar 500 peluru artileri - beberapa suar dan bahan peledak - bersama dengan 50 peluru tank, ditembakkan selama pemboman berikutnya.
Warga Palestina di Gaza melaporkan bahwa serangan Israel berlangsung lebih dari satu jam dan menyebabkan sejumlah korban, meskipun penghitungan pasti tidak segera tersedia.
Zilberman mengatakan operasi tersebut adalah hasil dari sejumlah besar intelijen dan perencanaan yang cermat. [Democrazy/gmd]