POLITIK

Pegawai yang Tak Lolos TWK Ungkap Bobrok KPK Saat Ini, Haris Azhar: Tidak Ikuti Pimpinan, Tersingkirkan?

DEMOCRAZY.ID
Mei 11, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pegawai yang Tak Lolos TWK Ungkap Bobrok KPK Saat Ini, Haris Azhar: Tidak Ikuti Pimpinan, Tersingkirkan?

Pegawai-yang-Tak-Lolos-TWK-Ungkap-Bobrok-KPK-Saat-Ini-Haris-Azhar-Tidak-Ikuti-Pimpinan-Tersingkirkan

DEMOCRAZY.ID - Aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar mengajak dua orang pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk membahas sisi gelap  lembaga tersebut.

Bahasan mengenai hal itu ditayangkan Haris melalui kanal YouTube pribadinya, Senin (10 Mei 2021).


Dua orang pegawai KPK itu disamarkan identitasnya menjadi Lily dan Ghufron.


Di awal perbincangan, Haris menanyakan tentang seberapa gelap masa depan KPK terkait kasus terbaru ini.


Salah satu narasumber menjawab tanpa berpikir panjang. Pegawai KPK yang inisialnya disamarkan menjadi Lily ini menjawab, masa depan KPK sangat gelap.


"Gelap sekali ya karena 75 orang ini bisa jadi bukan yang terakhir, bisa jadi akan ada lagi jumlah yang lebih banyak," kata Lily yang dikutip dari kanal YouTube Haris Azhar, Selasa (11 Mei 2021).


Lily juga menyebutkan kemungkinan ada lebih banyak pegawai yang tersingkirkan karena menghalangi langkah pimpinan KPK.


"Seperti yang tadi Bang Haris bilang ada yang semau-maunya aja yang dianggap menghalangi langkah-langkahnya pimpinan akan disingkirkan," tambahnya.


Haris Azhar berpendapat jika pegawai tak bekerja sesuai pimpinan KPK, Firli Bahuri kemungkinan cara-cara seperti tes wawasan kebangsaan bisa dilakukan lagi ke depannya dan membuat pegawai tersebut tersingkirkan.


Menurut narasumber lain, Gufron ada pertanyaan aneh saat sesi wawancara yang tak ada hubungannya dengan kebangsaan.


"Sebenernya pertanyaannya yang agak aneh tuh ini bang, di awal sudah ditanyakan 'Pak tahun 2019 ikut enggak nolak-nolak Pak Firli?' Lho tahu dari mana. Mungkin Pak Firli melambangkan bangsa dan negara," kata Gufron.


Lily menambahkan pertanyaan yang dia terima tak ada satu pun yang berhubungan dengan kebangsaan.


"Yang paling saya ingat adalah 'Mau terima enggak donor darah dari nonmuslim?' Itu menurut saya tidak ada hubungannya dengan tes kebangsaan," katanya.


Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, isu ini menjadi ramai diperbincangkan ksetelah muncul kabar 75 pegawai KPK tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan.


Hal itu menjadi pertanyaan besar karena sebagian di antara 75 orang itu adalah sosok yang kredibel memberantas kasus korupsi di Indonesia. [Democrazy/gmd]

Penulis blog