KPK sendiri mengimbau semua pihak untuk menghindari dugaan-dugaan liar.
"Kami berharap pihak-pihak tidak berspekulasi terlalu jauh dengan asumsi-asumsi dan opini soal ini terhadap KPK, apalagi sebelum menerima informasi secara utuh," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (12/5/2021).
Dia menjelaskan, Novel dkk bukan dinonaktifkan dari KPK melainkan diminta menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada pimpinan sampai ada keputusan lebih lanjut.
Ada 75 pegawai yang diminta untuk menyerahkan tugas dan tanggung jawab ke pimpinan, usai 75 orang itu dipastikan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Dapat kami jelaskan bahwa saat ini pegawai tersebut bukan nonaktif karena semua hak dan tanggung jawab kepegawaiannya masih tetap berlaku," kata Ali.
Dia menegaskan, belum ada keputusan apapun soal nasib akhir dari 75 orang yang tak lolos TWK KPK itu.
Nantinya, keputusan akan diambil berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara/Reformasi Birokrasi (PAN/RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
"Bagi KPK, seluruh pegawai yang berjumlah sekitar 1.586 orang adalah orang-orang yang penuh integritas dan itu aset bagi lembaga dalam ikhtiar pemberantasan korupsi," ujarnya.
Dia mengimbau agar Mardani Ali Sera dari PKS tak perlu curiga dan heran dengan kelanjutan dinamika tes ASN KPK tersebut.
"Kenapa harus heran?" kata Ali Fikri.
Sebelumnya, Mardani yang merupakan Ketua DPP PKS itu mengungkapkan keheranannya.
Menurut Mardani, 75 orang yang tak lolos TWK itu disia-siakan KPK.
"Ada apa dengan KPK? Apa ada pesanan? Tidak mengindahkan masukan dan kritikan, 75 pegawainya tidak menunggu lama dinonaktifkan," ujar Mardani, Selasa (11/5) malam. [Democrazy/dtk]