DEMOCRAZY.ID
Namun yang terpenting adalah ada tindakan nyata yang dilakukan untuk rakyat Palestina.
“Tidak cukup hanya dengan seruan dan kutukan, harus ada aksi konkret yang punya dampak signifikan dirasakan langsung oleh Palestina,” ujarnya, di Jakarta, Senin (17/5/2021).
Anggota Komisi IX DPR RI ini menilai, konflik Israel-Palestina sudah menyangkut nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.
“Ini bukan lagi soal Palestina maupun Israel, tapi sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan perdamaian di dunia,” kata dia.
Karena itu, dibutuhkan lobi-lobi politik semua pimpinan negara untuk melakukan gencatan senjata agar korban jiwa tidak terus berjatuhan.
Terlebih lagi, peran Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin negara yang mayoritas umat Islam untuk melakukan dukungan internasional.
“Posisi Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB harus benar-benar dimanfaatkan untuk menggalang dukungan internasional bagi warga Palestina,” pungkas Netty.
Berupaya di Semua Lini
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras tindakan Israel yang menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Jumat, 7 Mei 2021.
Maka dari itu, kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, pemerintah tak akan melakukan pembiaran terhadap tindakan tersebut.
“Tindakan Israel mengusir warga Palestina dari Syeikh Jarrah, Yerusalem Timur dan menyerang warga sipil di Masjid Al-Aqsa merupakan tindakan yang tidak dapat dibiarkan,” ujar Retno saperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 12 Mei 2021.
Jokowi, kata dia mendesak agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) segera mengambil sikap dan langkah nyata atas tindakan Israel ke Palestina.
Hal tersebut sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.
“Indonesia berusaha semaksimal mungkin di semua lini, termasuk di komite, sebagai catatan komite ini ada di PBB yang dibentuk pada 1975, yang memiliki mandat memperjuangkan hak-hak Palestina,” tuturnya. [Democrazy/pjs]
