Pemuda itu merupakan seorang pria Lebanon berusia 21 tahun bernama Mohammad Tahhan.
Dia dikabarkan meninggal karena luka-luka akibat ditembaki tentara Israel saat dia dan pemuda lainnya berusahamelintasi pagar keamanan di perbatasan dengan Israel.
Juru Bicara Hizbullah mengeluarkan pernyataan berkabung atas kematian Tahhan, yang merupakan salah satu pemuda dan pejuang cadangan Hizbullah.
“Pejuang syuhada gugur selama partisipasinya dalam demonstrasi di perbatasan Lebanon-Palestina dalam solidaritas dan dukungan untuk tujuan tersebut,” papar pernyataan Hizbullah.
Presiden Lebanon Mengutuk Keras Israel
Selain itu, Presiden Lebanon Jenderal Michel Aoun juga turut mengutuk keras tindakan Israel terhadap salah satu warga negaranya.
“Kejahatan dilakukan pasukan Israel, dengan menembak sekelompok pemuda yang berdemonstrasi di perbatasan selatan sebagai protes terhadap agresi Israel di Jalur Gaza sore ini, yang berujung pada kematian pemuda itu, Muhammad Tahhan, dan melukai orang lain,” ujar Aoun.
Presiden Aoun pun meminta agar Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat, Charbel Wehbe segera bertindak dan menginformasikan ke PBB tentang serangan Israel dan konsekuensinya.
Langkah tersebut, kata dia, sebagai persiapan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai akibat dari tindakan brutal Israel.
“Tiga warga sipil terluka, ketika mencoba mencapai perbatasan lagi dari titik lain di seberang Dataran Khiam, di tengah pelemparan bom suar oleh tentara Israel,” ungkap laporan media Lebanon.
Pernyataan Pihak PM Lebanon hingga UNIFIL
Kantor media sementara Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pembunuhan Tahhan merupakan pelanggaran mencolok dari Resolusi 1701.
“Musuh Israel tidak berhenti mengkonfirmasi kebrutalannya, dan mereka melakukan kejahatan baru terhadap demonstran tak bersenjata di Lebanon selatan, sehingga martir Muhammad Tahan terbunuh oleh peluru agresi dan orang-orang lainnya terluka,” tambah pernyataan itu.
Pernyataan itu meminta komunitas internasional mengutuk kejahatan Israel di Lebanon selatan dan di Gaza.
Juru bicara UNIFIL mengatakan Kepala Misi dan Komandan Pasukan Mayjen Stefano Del Col melakukan kontak langsung dengan para pihak.
“Tentara kami berada di darat untuk mencegah pelanggaran. Bersama dengan Angkatan Bersenjata Lebanon, kami memperkuat keamanan di daerah tersebut, dan UNIFIL segera membuka penyelidikan untuk mengetahui fakta dan keadaan. Setiap kehilangan nyawa adalah tragis, dan kami mendorong semua orang untuk tetap tenang dan menghindari situasi yang semakin parah dan mempertaruhkan lebih banyak nyawa,” papar juru bicara itu. [Democrazy/hps]
I tweeted earlier that Mohamad Tahhan died after injuries he sustained from shrapnels, it seems that he was targeted by rubber bullets. We can see at least one in his back/waist in this video. #Lebanon
— Luna Safwan - لونا صفوان (@LunaSafwan) May 14, 2021
pic.twitter.com/N7CyEHFwc5