POLITIK

Balas Para Pengkritik Tes Pegawai KPK, Ngabalin: Mereka Ini Berotak Sungsang!

DEMOCRAZY.ID
Mei 12, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Balas Para Pengkritik Tes Pegawai KPK, Ngabalin: Mereka Ini Berotak Sungsang!

Balas-Para-Pengkritik-Tes-Pegawai-KPK-Ngabalin-Mereka-Ini-Berotak-Sungsang

DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin membela pelaksanaan tes wawasan kebangsaan (TWK) dan proses penonaktifan 75 orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ali Ngabalin tak sepakat dengan anggapan TWK digelar tanpa landasan hukum yang jelas. D


ia justru menyerang balik pihak-pihak yang mengkritik TWK KPK.


"Mereka menuduh bahwa proses TWK suatu proses diada-adakan karena di UU tidak ada rujukan pasal dan ayat tentang TWK. Ini orang-orang yang sebetulnya tidak saja tolol, tapi memang cara berpikir terbalik, otak-otak sungsang ini namanya," kata Ngabalin saat dihubungi, Rabu (12/5).


Ngabalin mengatakan pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN sudah diatur PP Nomor 41 Tahun 2020. 


Menurutnya, TWK juga diatur jelas dalam peraturan tersebut.


Politikus Partai Golkar tersebut membantah tudingan sejumlah pihak yang menyatakan Presiden Joko Widodo mengintervensi proses TWK. Ngabalin menyebut tudingan-tudingan itu sebagai fitnah terhadap Jokowi.


"Ada yang berikan penilaian bahwa ini ada upaya pemerintah dan intervensi Presiden Joko Widodo dalam rangka menyingkirkan 75 orang pegawai KPK yang menolak UU KPK. Ini pasti fitnah yang sangat murah dan menurut saya ini satu perilaku yang amat sangat biadab," ujarnya.


Sebelumnya, penonaktifan 75 pegawai KPK jadi sorotan publik. Para pegawai lembaga antirasuah itu dibebastugaskan usai tak lulus tes wawasan kebangsaan dalam asesmen alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).


Hujan kritik datang dari berbagai arah. Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas menyebut penonaktifan 75 orang pegawai KPK sebagai bagian dari pelemahan KPK dalam beberapa waktu terakhir.


"Sejak UU KPK direvisi, dengan UU 19/2019, di tangan Presiden Jokowi lah KPK itu tamat riwayatnya. Jadi bukan dilemahkan, sudah tamat riwayatnya," ucap Busyro saat dihubungi pada Rabu (12/5). [Democrazy/cn]

Penulis blog