POLITIK

Analisis Gestur Podcast Hardiknas: Jokowi Kesal-Nadiem Gugup

DEMOCRAZY.ID
Mei 03, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Analisis Gestur Podcast Hardiknas: Jokowi Kesal-Nadiem Gugup

Analisis-Gestur-Podcast-Hardiknas-Jokowi-Kesal-Nadiem-Gugup

DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim membuat podcast dalam momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021. 

Pakar ekspresi, Handoko Gani, menilai Jokowi terlihat kesal terhadap Nadiem.


"Saya kok merasa bahwa Presiden agak kesal karena podcast ini digunakan seperti untuk pamer kehebatan, seakan 'menempatkan' presiden sebagai atasan yang sangat puas dengan prestasi Nadiem," kata Handoko, kepada wartawan, Senin (3/5/2021).


Handoko mengatakan Nadiem kerap mengeluarkan ekspresi gugup saat menjawab pertanyaan dari Jokowi. Salah satunya soal harapan terhadap pendidikan di Indonesia.


"Yang unik, ketika Pak Presiden menjawab pertanyaan tentang harapan Presiden terkait pendidikan. Pak Jokowi mengingatkan bahwa 'Ini kan yang saya tugaskan kepada Mas Menteri'. Nada Pak Jokowi saat menyampaikan hal ini berbeda dengan nada lainnya (intonasi)," ujarnya.


"Nadiem menjawab dan di jawabannya di menit 13.24 matanya naik ke atas, alisnya naik, dan bahu juga naik, ini menunjukkan bahwa Nadiem sendiri pun masih meraba bagaimana cara-cara pendidikan baru nanti tersebut. Ini gestur 'ketidaktahuan' yang dikenal secara universal di negara manapun," lanjut Handoko.


Sikap gugup Nadiem, katanya, juga terlihat saat Jokowi menanyakan soal terobosan yang sudah dibuat Nadiem selama ini. Handoko menyebut Nadiem menunjukkan gestur tidak nyaman atas pertanyaan itu.


"Presiden sempat bertanya dengan bibir kanan sedikit naik ke atas, 'Jadi sudah ada terobosan-terobosan?'," ujarnya.


"Lagi-lagi, Nadiem menunjukkan gestur tangan terlipat sejajar dengan wajah-kepala menunduk melihat skrip. Gestur tangan begini seringkali diartikan gestur 'ketidaknyamanan' di mana sebetulnya dalam hati pemilik gestur berbeda dengan apa yang diucapkannya," sambung Handoko.


Handoko menyebut ada satu momen yang membuat Jokowi puas, yakni ketika Nadiem menjelaskan terkait survei karakter. 


Di situ, Handoko menyebut Jokowi melontarkan kata 'bagus' sebanyak lebih dari tiga kali.


"Di antara sejumlah program yang diadakan, ada satu yang sangat dibanggakan (menit 14.10) yaitu survei karakter dan Jokowi juga terlihat mangut-mangut dan nyebutkan kata 'bagus' lebih dari tiga kali sekalipun Nadiem belum selesai berbicara," ujarnya.


Handoko menyebut podcast Jokowi bersama Nadiem ini merupakan salah satu cara untuk mempromosikan apa yang dikerjakan Nadiem, meskipun terkesan kaku. 


Dia mengatakan secara umum, gestur Jokowi menunjukkan rasa belum puas terhadap kinerja Nadiem.


"Kelihatan sekali Pak Presiden sangat kaku formal, Pak Presiden sendiri terlihat masih belum puas dengan Nadiem . Ada beberapa pertanyaan yang tiba-tiba muncul dari Presiden dan dijawab Nadiem dengan ekspresi gugup yang menandakan banyak program yang belum dijalankan atau dijalankan tapi tidak memuaskan," ujarnya.


"Jadi, bagi saya, yang awalnya ini adalah Program 'pamer apa yang sudah dikerjakan Nadiem' yang mungkin untuk menjawab pertanyaan kecewa mengapa Nadiem tidak di-reshuffle, tetapi kalau dianalisis secara verbal dan nonverbal, justru nampak Presiden tidak puas dan Nadiem sendiri gugup dikejar pertanyaan Presiden, sekalipun dia berusaha menjelaskan dengan senyum," lanjut Handoko. [Democrazy/dtk]

Penulis blog