EKBIS POLITIK

Usai Kemensetneg, Kali Ini Giliran Akun Setkab yang Diserbu Warganet

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Usai Kemensetneg, Kali Ini Giliran Akun Setkab yang Diserbu Warganet

Usai-Kemensetneg-Kali-Ini-Giliran-Akun-Setkab-yang-Diserbu-Warganet

DEMOCRAZY.ID - Usai akun Twitter Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) diserbu oleh warganet (netizen), kali ini hal serupa menimpa akun Sekretariat Kabinet (Setkab). 

Sebelumnya, warganet menyentil akun @KemensetnegRI, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi saksi pernikahan selebritas Atta Halilintar-Aurel Hermansyah di sebuah hotel di Jakarta Selatan, Sabtu (3/4).


Warganet menganggap akun institusi negara tidak pas mengunggah kegiatan RI 1 yang tidak terkait dengan agenda kepresidenan. 


Alhasil, akun Kemensetneg dibanjiri komenteri yang rata-rata brnada negatif.


Kali ini, akun Setkab yang menjadi sasaran warganet. Tapi, status akun yang diserang sebenarnya sudah lama. Status tersebut diunggah pada 26 November 2016. 


Akun tersebut mengunggah berita tentang Presiden Jokowi berjudul 'Datanya Sudah Ada, Presiden Jokowi: Uang Kita yang Disimpan di Luar Negeri Rp 11 Ribu Triliun'.


Di tautan berita itu, Jokowi mengaku, di kantongnya ada data uang yang disimpan di luar negeri begitu besar mencapai Rp 11 ribu triliun. 


"Yang hadiri di sini saya hapal satu, dua masih nyimpan di sana, masih. Wong namanya ada di kantong saya," kata Jokowi di acara sosialisasi pajak di Hotel Clarion, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/11) malam Wita.


Meski itu sudah status lama, tapi warganet menyerbu akun Setkab. 


Jika dilihat di reply atau quote tweets, banyak akun baru yang mengomentari status Setkab tersebut. 


Hingga Kamis pagi pukul 06.55 WIB, sudah ribuan orang yang mengomentari status Setneg tersebut.


Rata-rata mereka menagih uang di kantong Jokowi sebanyak Rp 11 ribu triliun. 


Bahkan, ada yang mendukung Jokowi untuk segera mencairkan uang di kantong untuk membayar utang pemerintah yang sudah tembus Rp 6.000 triliun per Januari 2021. [Democrazy/tmp]


Penulis blog