DEMOCRAZY.ID
Ada pun perintah tersebut berisi arahan Jokowi pada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memburu dan segera menangkap seluruh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Instruksi Jokowi dalam menangani KKB Papua inilah yang justru disayangkan oleh Mardani Ali Sera.
Pasalnya menurut politikus PKS itu, tak seharusnya KKB Papua diatasi dengan menggunakan pendekatan militer.
Sebab dari hemat Mardani Ali, ada cara lain yang bisa ditempuh Jokowi yakni dengan memilih pendekatan dialog langsung.
Hal tersebut menurut Mardini Ali, didasari karena akar dari pemberontakan KKB di Papua diduga karena adanya aspirasi politik yang belum terjawab oleh pemerintah.
Tanggapannya itu dia sampaikan melalui unggahan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera.
“Masih ada aspirasi politik yang belum terjawab, jika melihat kekerasan yang terus terjadi,” kata Mardani Ali Sera dalam cuitannya di Twitter @MardaniAliSera, yang dikutip pada Rabu, 28 April 2021.
"Utamakan pendekatan dialog langsung ke berbagai stakeholder strategis di Papua, tidak bisa hanya dengan pendekatan militer," tuturnya.
Mardani berpendapat jika dialog inklusif penting digelar agar sudut pandang antara masyarakat dan elite pemerintah dapat dipertemukan demi mencapai kedamaian yang diimpikan.
Lebih lanjut lagi Mardani Ali menegaskan penanganan masalah KKB Papua ini harus ditindaklanjuti dengan cara damai agar konflik terselesaikan.
“Kita menyelesaikan konflik bukan memelihara konflik,” ujar dia.
Sementara itu, perintah Jokowi untuk 'memburu' KKB Papua semakin dipicu oleh gugurnya Kepala BIN Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha karena baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. [Democrazy/pkry]
