POLITIK

Heboh Kabar Reshuffle Kabinet, Refly Harun: Jokowi Gagal Memilih Orang-orang Terbaik!

DEMOCRAZY.ID
April 14, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Heboh Kabar Reshuffle Kabinet, Refly Harun: Jokowi Gagal Memilih Orang-orang Terbaik!

Heboh-Kabar-Reshuffle-Kabinet-Refly-Harun-Jokowi-Gagal-Memilih-Orang-orang-Terbaik

DEMOCRAZY.ID - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun turut menyoroti adanya isu reshuffle kabinet Jokowi dan Ma’ruf Amin yang kini kembali berhembus.

Sebelumnya, isu reshuffle kabinet ini mengemuka usai peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).


Selain itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bahkan ikut membocorkan rencana Jokowi yang dalam waktu dekat akan melakukan reshuffle kabinet.


Di lain pihak, ada lembaga survei justru melakukan polling terkait daftar menteri di Kabinet Indonesia Maju yang layak untuk masuk reshuffle kali ini.


Selain itu, Relawan Jokowi Mania (Joman) pun ikut bersuara dan secara terbuka mendorong agar beberapa menteri yang kini dipercaya menjadi pembantu Jokowi segera diganti.


Melihat kehebohan ini, Refly Harun menilai ada pertanyaan tersendiri jika reshuffle kabinet di Pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin kembali terjadi.


"Pertanyaannya adalah kalau sudah begini siapa yang patut kita salahkan? Karena menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden," kata Refly Harun dikutip dari kanal YouTube miliknya.


"Kalau ditengah jalan Presiden memberhentikan, wah itu luar biasa. Artinya, Jokowi gagal dong memilih orang-orang terbaik," ujarnya menambahkan.


Ketika Kabinet Indonesia Maju terbentuk dan dipilih pada bulan Oktober 2019, Refly Harun mengaku, sempat memprediksi tidak sampai 1 tahun menteri itu akan di reshuffle.


"Alhamdulillah, ternyata lebih sedikit dari 1 tahun (reshuffle kabinet) rupanya. Sepertinya Presiden Jokowi menunggu momentum 1 tahun paling tidak kontrak politiknya,” katanya.


Pertanyaannya sekarang, lanjut Refly Harun, isu reshuffle kabinet muncul karena ada ada penggabungan kementerian yakni Kemenristek ke Kemendikbud.


Selain itu, tambah dia, ada namanya Kementerian Investasi.


"Saya agak prihatin orang lebih cenderung tertarik dengan isu politiknya reshuffle," ucapnya.


"Siapa yang akan dapat jabatan siapa yang akan ditendang siapa yang akan datang, ketimbang bagaimana melihat persoalan bangsa ini selesai dengan tim yang ada," kata Refly Harun menambahkan. [Democrazy/pkry]

Penulis blog