DAERAH POLITIK

Elektabilitas PSI Salip Gerindra dan Demokrat, Direktur Komunikasi JRC: Diprediksi Kuasai DKI Jakarta

DEMOCRAZY.ID
April 16, 2021
0 Komentar
Beranda
DAERAH
POLITIK
Elektabilitas PSI Salip Gerindra dan Demokrat, Direktur Komunikasi JRC: Diprediksi Kuasai DKI Jakarta

Elektabilitas-PSI-Salip-Gerindra-dan-Demokrat-Direktur-Komunikasi-JRC-Diprediksi-Kuasai-DKI-Jakarta

DEMOCRAZY.ID - Jakarta Research Center (JRC) menggelar survei perihal elektabilitas partai politik di DKI Jakarta. Survei ini digelar pada 1-10 April 2021.

Survei ini dilaksanakan secara tatap muka dengan menggunakan 800 orang responden yang tentunya telah mewakili seluruh daerah di DKI Jakarta.


Selain itu, survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen serta margin of error sekitar kurang lebih 3,4 persen.


Hasilnya, PDIP menempati urutan paling atas dengan tingkat elektabilitas sebesar 20,09 persen.


Jika dibandingkan dengan hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2019, tingkat elektabilitas PDIP di tahun ini mengalami penurunan sebesar 2,51 persen.


Kemudian disusul dengan PSI dan Golkar di posisi kedua dan ketiga dengan tingkat elektabilitas sebesar 15,4 persen dan 8,3 persen.


Jika dibandingkan dengan hasil Pileg 2019, tingkat elektabilitas PSI di tahun ini mengalami kenaikan sebesar 8,6 persen. Sementara Golkar mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen.


Dengan hasil tersebut, PSI dan Golkar berhasil menggusur Gerindra dan PKS.


“Jika terus meningkat, PSI bisa menyalip dan menjadi parpol terbesar di DKI Jakarta,” ujar Direktur Komunikasi JRC, Alfian P, Jumat 16 April 2021.


Alfian menyebut, hasil tersebut dipengaruhi oleh sikap kritis para Anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI terhadap beberapa isu penting di DKI Jakarta seperti isu rumah DP 0 persen, banjir, dan transparansi anggaran.


Sementara itu, di posisi keempat ditempati oleh PKS dengan tingkat elektabilitas sebesar 7,6 persen. Kemudian disusul oleh Partai Demokrat dengan 7,1 persen dan Gerindra 5,6 persen.


Alfian menyebut, hasil tersebut merupakan imbas dari kinerja Gubernur DKI Anies Baswedan.


Perlu diketahui, PKS dan Gerindra merupakan partai pengusung Anies Baswedan pada kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.


Kemudian di posisi ketujuh ditempati oleh NasDem dengan tingkat elektabilitas sebesar 4,1 persen. 


Kemudian disusul oleh PKB sebesar 2,9 persen, Partai Ummat sebesar 2,1 persen, PAN sebesar 1,9 persen, dan PPP sebesar 1,4 persen.


Kemudian di posisi kedua belas ditempati oleh Perindo dengan tingkat elektabilitas sebesar 0, 9 persen. 


Kemudian disusul oleh Partai Berkarya sebesar 0,6 persen, Hanura sebesar 0,3 persen dan Partai Gelora sebesar 0,1 persen.


“Sisanya PBB, PKPI, dan Garuda tidak mendapat dukungan, dan 20,8 persen tidak menjawab,” pungkas Alfian. [Democrazy/glm]

Penulis blog