AGAMA

Cari-cari Kesalahan Alquran Malah Dapat Hidayah, Dr Carissa Grani Mantap Pindah Agama

DEMOCRAZY.ID
April 21, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Cari-cari Kesalahan Alquran Malah Dapat Hidayah, Dr Carissa Grani Mantap Pindah Agama

Cari-cari-Kesalahan-Alquran-Malah-Dapat-Hidayah-Dr-Carissa-Grani-Mantap-Pindah-Agama

DEMOCRAZY.ID - dr Carissa Grani tak pernah menyangka akan mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam.

Sejak kecil, Carissa dibekali pendidikan agama. Ia menimba ilmu di sekolah agama, mulai dari SD hingga SMA.


Dokter gigi lulusan Universitas Indonesia (UI) ini tumbuh di lingkungan keluarga yang taat beribadah.


Carissa menikah dengan pria dari keluarga terpandang. Mertuanya merupakan tokoh agama lulusan magister (S2) teologi.


Carissa termasuk umat yang taat ibadah. Bahkan, dia menjadi pelayan di salah satu rumah ibadah.


Pemahaman agamnya cukup tinggi. Namun dia mulai goyah saat menemukan banyak ayat kontradiktif dalam kitab sucinya.


Puncaknya, Carissa tersentuh saat virus Corona atau Covid-19 mulai mewabah di tanah air pada awal Maret 2020.


Saat itu, masyarakat mulai dianjurkan untuk memakai masker, rajin cuci tangan, menjaga jarak dan tidak bersalaman.


Carissa melihat kebiasaan seperti itu sudah lama diterapkan oleh banyak muslimah.


ASN di Jakarta ini teringat dengan muslimah teman kantornya yang mengenakan nikab atau cadar dan tidak mau salaman dengan pria.


Soal cuci tangan, itu juga merupakan kebiasaan umat Islam. Mereka akan mencuci tangan, wajah, telinga, dan kaki sebelum salat. Kebiasaan itu dikenal dengan wudhu.


Orang Islam wajib wudhu sebelum melaksanakan salat dan itu dilakukan minimal lima kali dalam sehari.


Dr Carissa Grani  Masuk Islam Karena Corona


Pengalaman masuk Islam diceritakan drg Carissa Grani di kanal YouTube Rasil TV berjudul ‘drg. Carissa Grani, MM. AAAK. || Corona Membawa Saya Masuk Islam’ pada Sabtu, 17 April 2021.


“Itu kan kita mulai digalakkan untuk pake masker, sering cuci tangan, terus nggak boleh jabat tangan,” ucap Carissa.


“Entah kenapa saya berpikirnya saat itu kayak melihat wanita muslimah yang jaga wudhu, yang nggak boleh salaman gitu kan,” sambungnya.


Carissa yang berlatar pendidikan kedokteran merasa takjub karena ajaran Islam ternyata berguna juga untuk kesehatan tubuh.


“Saya lihat kok secara medis ilmiah bisa dibuktikan, tapi juga ajaran agamanya masuk gitu,” bebernya.


Perempuan kelahiran 1984 ini pun iseng mencari tahu mengenai manfaat wudhu dan manfaat gerakan salat.


“Berawal dari situ sih, gerakan salat, kenapa jarinya gini harus begitu ditekan, secara medis itu bisa dijelaskan,” tambah Carissa.


Carissa Grani Cari Kesalahan Alquran


Drg Carissa Dokter akhirnya memutukan menjadi muallaf atau memeluk agama Islam pada 15 Maret 2020.


Carissa pindah agama tanpa sepengetahuan suami dan kelaurga besarnya. Ia melaksanakan ibadah secara diam-diam.


Pada April 2020, teman kantor akhirnya tahu Carissa jadi muallaf.


Namun Carissa meminta agar informasi itu tidak disebarkan keluar karena suami dan keluarga besarnya belum tahu.


Meski sudah memeluk Islam, Carissa masih sering galau. Ia selalu memikirkan anak dan keluarganya.


Carissa tahu keputusannya pindah agama bakal mendatangkan prahara dalam rumah tangga dan keluarganya.


Memasuki bulan Ramadhan pada April 2020, Carissa bertekad untuk khatam Alquran 30 juz.


Karena belum bisa baca Alquran, maka Carissa hanya membaca terjemahannya.


Tujuan utamanya adalah untuk mencari kesalahan Alquran agar bisa menimbang kembali keputusannya pindah agama. Sebab, baru sedikit orang yang tahu Carissa masuk Islam.


“Maksud saya, saya mau nyari kesalahan Mas. Saya niatnya baca itu (terjemahan Alquran) sampai tuntas cepat-cepat supaya kalau ada salah, gak jadi, mumpung yang tahu baru dikit. Maksud saya tujuannya itu,” ucap drg Carissa Grani.


Setelah membaca Alquran, Carissa bukannya menemukan kesalahan, dia justru menemukan kebenaran.


Semakin lama membaca terjemahan Alquran, Carissa semakin yakin bahwa pilihannya tepat. Dia tidak menemukan kesalahan apapun dalam Alquran.


“Kok dari depan sampai terakhir, makin ke sini juz 27, kok makin yakin dan saya gak nemukan salah, entah saya awam gitu ya,” ucapnya.


Padahal, pada kitab sebelumnya, dia menemukan banyak ayat yang kontradiktif.


“Yang sebelumnya itu, di kitab saya sendiri itu kok kayak gini, kok kontradiksi, kok di sini bilang ini, di situ bilang gini. Banyak banget yang kontradiksi,” tandas dr Carissa Grani. [Democazy/pjs]

Penulis blog