DEMOCRAZY.ID
Akibat bencana banjir dan tanah longsor itu juga, dilaporkan ribuan jiwa akhirnya kehilangan tempat tinggal.
Guna meringankan para korban bencana alam itu, berbagai kalangan dan tokoh Tanah Air pun turut mendatangi dan memberikan uluran tangannya.
Kendati demikian, belakangan muncul sebuah konten di kanal Req News yang memperlihatkan aksi Xanana Gusmao yang merupakan mantan Presiden Timor Leste dalam membantu korban bencana banjir menjadi pembahasan warganet Tanah Air.
Xanana Gusmao yang terlihat memakai kaus dan celana pendek itu mengantarkan dus bantuan, meski pakaiannya tampak basah.
Foto aksi dari mantan Presiden Timor leste itu lantas banyak diunggah di jejaring media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Pada judul konten yang diunggah pun, disebutkan bahwa Xanana Gusmao tengah memberi dus bantuan untuk korban banjir di Nusa Tenggara Timur.
Lantas benarkah Xanana Gusmao turut membantu warga yang terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur?
Sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari Antara, setelah terjadi Siklon Tropis Seroja pada awal April 2021, Xanana Gusmao memang melakukan aksi bantuan kepada korban bencana.
Namun, aksi mantan Presiden Timor Leste tersebut bukan dilakukan di Nusa Tenggara Timur (NTT), melainkan di Timor Leste.
Terkait judul konten di kanal Req News yang kini tengah meluas di masyarakat, itu ternyata tidak sesuai dengan isi narasi, karena tidak disebut aksi Xanana Gusmao untuk membantu warga NTT.
Diketahui, bahwa isi dari narasi konten tersebut justru menyebut jika Xanana Gusmao membantu korban banjir di Dili, Timor Leste.
Fakta tersebut lantas diperkuat dengan narasi berita sejumlah media nasional seperti media lokal Indonesia lainnya yang menyebut bahwa Xanana Gusmao membantu korban banjir di Dili, bukan di NTT.
Kesimpulan dari kabar yang tengah membuat Tanah Air bingung mengenai Xanana Gusmao bantu korban bencana di NTT adalah misinformasi.
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih berusaha dengan optimal untuk melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.
Seperti diketahui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan anjing SAR di lokasi bencana.
Kepala BNPB mengatakan sudah memperbarui data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut sebanyak 174 orang. [Democrazy/pkry]
