KRIMINAL PERISTIWA

BIN Duga Pasutri Bomber Gereja Katedral Makassar "Balas Dendam" Usai Sang Mentor Terbunuh

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
BIN Duga Pasutri Bomber Gereja Katedral Makassar "Balas Dendam" Usai Sang Mentor Terbunuh

BIN-Duga-Pasutri-Bomber-Gereja-Katedral-Makassar-Balas-Dendam-Usai-Sang-Mentor-Terbunuh

DEMOCRAZY.ID - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menduga aksi pasangan suami istri yang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar adalah aksi balas dendam. 

Wawan menduga pasutri bomber itu balas dendam setelah mentornya terbunuh.


"Sebetulnya kan mereka mengarah ke balas dendam setelah mentornya itu tewas terbunuh. Mentornya ini kan sebelumnya sudah kita kalkulasi, mereka mentornya mau menyerang," ujar Wawan dalam sebuah diskusi daring yang digelar MNC Trijaya FM, Sabtu (3/4/2021).


Wawan menduga pasutri pelaku bom bunuh diri atau bomber ini adalah anak buah terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) M Rizaldi (45) yang gagal bergabung dengan ISIS karena tewas ditembak Densus 88 setelah melawan dengan parang dan senapan saat penangkapan di Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada Rabu (6/1) sekitar pukul 06.00 WIB.


"Dan setelah (Rizaldi) ternyata tewas tertembak, nah ini yang dua orang ini (pasutri bomber Makassar) adalah didikan dari Rizaldi itu, mereka jadi penerus pengantin. Jadi dia ingin mewujudkan itu dan rencana serang dari sejak Januari sudah diwujudkan oleh dia ini," sebutnya.


"Orang ini kan memang sedang dicari oleh aparat keamanan, dan dia menyadari sedang dicari. Maka dja lari-lari siang, menghapuskan jejak, menghilangkan semua upaya-upaya atribut, kemudian mengganti nomornya, pindah-pindah tempat," tambahnya.


Oleh karena itu, Wawan menilai dua pelaku bomber Gereja Katedral Makassar ingin membalas dendam atas kematian Rizaldi. 


"Jadi dendam yang ingin dia lampiaskan untuk melakukan penyerangan, dan sekali lagi ingin berbuat surga itu," kata Wawan.


Diketahui, pada Januari 2021, Densus 88 menembak mati terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) M Rizaldi (45) dan Sanjai Ajis (22). 


Keduanya diduga sempat hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. 


Namun rencana mertua dan menantunya itu gagal, karena Densus 88 telah mengetahui identitas mereka dengan melakukan pengintaian. [Democrazy/dtk]

Penulis blog