Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyayangkan hasil survei tersebut.
Sebab hal itu dinilainya tanda menurunnya derajat persaudaraan warganet Indonesia.
"Menjadi tanda turunnya derajat kehangatan dan persaudaraan antar kita. Mari kita kembali kepada akar budaya ramah dan santun yang diajarkan para leluhur kita," ujar Jazilul, ketika dihubungi, Selasa (2/3/2021).
Selain itu, kata Jazilul, perlu disoroti pula bahwa hasil survei ini bisa jadi karena masihnya adanya tokoh-tokoh yang menggunakan jasa buzzer palsu.
Buzzer yang disewa jasanya itu, lanjutnya, bisa saja mengumbar hoaks dan fitnah menggunakan bahasa yang tidak sopan.
Karenanya, Jazilul menilai penting bagi semua pihak untuk sadar etika literasi dalam bermedia sosial.
"Hemat saya, masih ada para tokoh yang demo pencitraan menggunakan jasa buzzer palsu yang tidak peduli kesopanan, bahkan bikin berita hoaks dan umbar fitnah. Ini tanggung jawab bersama, agar kita sadar bermedsos dan punya etika literasi," kata Jazilul. [Democrazy/trbn]