POLITIK

Ternyata Anies Baswedan Awalnya Tak Mau Jadi Gubernur, Tapi Terus Dipaksa oleh Tokoh Ini

DEMOCRAZY.ID
Maret 18, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ternyata Anies Baswedan Awalnya Tak Mau Jadi Gubernur, Tapi Terus Dipaksa oleh Tokoh Ini

Ternyata-Anies-Baswedan-Awalnya-Tak-Mau-Jadi-Gubernur-Tapi-Terus-Dipaksa-oleh-Tokoh-Ini

DEMOCRAZY.ID - Eks petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain menyebut sebenarnya Anies Baswedan sejak awal tak mau dirinya maju untuk menjabat sebagai Gubernur DKI. 

Hal itu dia ungkap lantaran dia tahu bagaimana taktik awal dibentuk.


Sang penggagas Anies, kata dia, adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK). 


Kisah itu setidaknya disampaikan Ustaz Tengku Zul di depan jemaah saat ceramah di sebuah wilayah.


Penjelasannya tidak berdiri sendiri, sebab awalnya Tengku Zul ditanyai lebih dulu oleh jemaah soal mengapa banyak orang saleh yang tak suka menjadi pemimpin.


“Bukan enggak suka, orang saleh jadi pemimpin. Tapi orang saleh itu haram hukumnya menjajakan diri pilih saya, pilih saya. Enggak boleh. Allah enggak mau bantu orang yang menjajakan dirinya jadi pemimpin,” katanya dikutip saluran Youtube Hadist TV, Kamis 18 Maret 2021.


Hal itu setidaknya juga berlaku di zaman Umar bin Khattab. Kata Tengku Zul, orang soleh tidak akan mau berkampanye. 


Namun orang lah yang kemudian memilihnya.


“Seperti Anies Baswedan, dia itu enggak mau jadi gubernur, yang kita calonkan awalnya Sandiaga Uno. Tetapi di detik terakhir, dipanggil JK dia. Aaaa…uuuu…aaa…uuu,” kata Tengku Zul menirukan gagapnya Anies saat ditunjuk JK untuk maju melawan Ahok.


“Apa-apa? Kau maju,” kata Tengku Zul menirukan suara JK yang tegas kepada Anies.


Dari sana, JK kemudian langsung aktif menjumpai para ulama di Jakarta. 


Dia meminta agar para ulama turut mendukung Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI berikutnya.


“Para ulama, bagaimana kita naikan Anies ini?” kata Tengku Zul menirukan ucapan JK saat menemui para ulama.


“Okelah, orangnya soleh, ngajinya bagus, otaknya cerdas, ok,” jawab para ulama.


Dari sana, JK kemudian memanggil Sandiaga Uno dipanggil dan menyatakan kalau tak jadi menunjukknya sebagai calon gubernur, namun memintanya menjadi wakil dari Anies Baswedan.


“Kamu enggak jadi Gubernurnya, tapi Anies, kamu wakilnya.” 


“Setuju, jadi. Kita berjuang enggak pakai duit. Lawan kita Ahok, haiyaaa, dan menang kita,” kata Tengku Zul.


Semenjak saat itu, kehidupan Jakarta bagi umat muslim dinilai berubah. 


“Lihat hasilnya Jakarta, dulu kita tak boleh ngaji di kantor kecamatan, Monas, sekarang boleh,” katanya. [Democrazy/hops]

Penulis blog