POLITIK

Soal Kudeta, Gatot Akui Segan dengan Moeldoko, Ini Alasannya

DEMOCRAZY.ID
Maret 09, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Soal Kudeta, Gatot Akui Segan dengan Moeldoko, Ini Alasannya

Soal-Kudeta-Gatot-Akui-Segan-dengan-Moeldoko-Ini-Alasannya

DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo angkat suara mengenai kekisruhan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat, sampai akhirnya KLB Medan memilih Moeldoko sebagai ketua.

Sebelum Moeldoko, Gatot mengaku adalah orang yang pernah turut ditawari kelompok KLB untuk mengambil alih kepemimpinan Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


Akan tetapi hal itu kemudian tidak diambilnya. 


Dia hanya menyebut kalau dia ditawari oleh Mr X, sosok kuat di balik beking kudeta Demokrat.


“Saya ditemui dua kali, sebelum AHY ngomong, dan sesudah AHY konpers (soal kudeta). Orang itu meminta saya naik di Demokrat. Dia bilang, cepat atau lambat kondisi ini akan terjadi. Dan terbukti,” katanya, Selasa 9 Maret 2021.


Adapun tujuan orang ini mendatangi Gatot sebelum Moeldoko, karena menginginkan sosoknya hadir membesarkan Demokrat ke depan. 


Kepentingannya ketika itu, dia tak mau partai yang ikut didirikannya sejak dulu runtuh di bawah kepemimpinan AHY.


Di mana fakta menyebut, elektabilitas Demokrat kian longsor menjadi 7 persen saja.


Gatot ogah komentari Moeldoko


Pada kesempatan live di tvOne itu, Gatot kemudian ditanya soal sosok Moeldoko yang kini menjadi Ketua Umum Demokrat versi KLB Medan. Atas hal ini, dia lalu ogah mengomentarinya.


Dia hanya akan mau berkomentar soal Mr X dan tawaran yang datang pada dirinya untuk menduduki Demokrat. 


Bagi Gatot, tidak etis apabila dirinya mengomentari seniornya di TNI itu, Moeldoko.


“Saya tak akan komentar soal Pak Moeldoko, beliau adalah senior saya di TNI. Beliau juga saya yang gantikan sebagai Panglima. Beliau punya obsesi sendiri, dia punya jalur sendiri,” katanya kemudian.


Kata Gatot dia tak mau berbicara lebih jauh soal Moeldoko, dan hanya akan mengungkap skenario dan sosok Mr X yang menawarkannya masuk ke dalam Demokrat.


“SBY saja tak marah (ke Moeldoko) dan hanya menyampaikan hal-hal yang ingin disampaikan. Sama saya juga, sama-sama TNI, tak etis.”


Akan tetapi, walu begitu Gatot mengaku prihatin dengan kekisruhan yang terjadi di tubuh Demokrat. Sebab hal ini sudah sepatutnya tidak terjadi. 


“Tapi sangat disayangkan hal ini terjadi dalam kondisi yang seperti ini.” [Democrazy/hops]

Penulis blog