AGAMA

Sebut Umat Kristen Palsukan Riwayat, Ustadz Yahya Waloni Pertanyakan Lokasi Kuburan Yesus

DEMOCRAZY.ID
Maret 26, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Sebut Umat Kristen Palsukan Riwayat, Ustadz Yahya Waloni Pertanyakan Lokasi Kuburan Yesus

Sebut-Umat-Kristen-Palsukan-Riwayat-Ustadz-Yahya-Waloni-Pertanyakan-Lokasi-Kuburan-Yesus

DEMOCRAZY.ID - Penceramah yang kerap viral Yahya Waloni kembali memantik perhatian usai menyinggung perihal kuburan Yesus. 

Menurutnya, umat nasrani secara sengaja memalsukan riwayat Nabi Isa Al Masih.


"Mukjizat Nabi Isa dipalsukan lewat konsep teologist Kristen. Karena Isa melakukan mukjizat, mereka bilang Isa ini adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia," ujar Yahya Waloni dalam kanal Youtube Termometer Islam.


Dalam video berjudul 'Kasihan Sekali Ya Umat Kristen' tersebut, Yahya Waloni behkan mengklaim bahwa Yesus bukan juru selamat melainkan 'slamet'.


"Yesus adalah juru Slamet, karena inikan di Jawa jangan pake selamat. Kenapa saya bilang (juru) slamet karena di Islam tidak ada juru selamat. Sedangkan slamet belum tentu slamet. Slamet jangan selamat," tuturnya.


Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, menurut keyakinan umat Kristen, Yesus tidak lahir melalui proses biologis dan kemudian mati disalib lalu dikuburkan.


"Yesus adalah juru selamat yang datang ke dunia dengan cara dilahirkan tanpa proses biologis. Mati dan dikuburkan, kemudian disalibkan. Innalillahi," ujar Yahya Waloni.


Pria asal Manado itu kemudian mempertanyakan dimana letak kuburan Yesus atau Nabi Isa jika memang benar meninggal dunia kemudian disalib. Ia lantas menegaskan bahwa kuburan Yesus tidak ada.


"Coba cek di Yerussalem, di mana kuburan Nabi Isa (Yesus)? Di mana tempat penyaliban Nabi Isa? Omong kosong, gak ada. Kasihan orang Kristen," tegas Ustaz Yahya.


Dalam video tersebut, Yahya juga menyayangkan adanya muslim Indonesia yang turut meyakini Nabi Isa mati disalib dengan ikut memperingati Hari Raya Natal. 


Padahal, kata Yahya Waloni, hari natal adalah perayaan musyrik.


"Bahkan orang Islam pun kadang kala ikut-ikutan kalau perayaan Hari Natal. Perayaan musyrik," ujarnya. [Democrazy/sra]

Penulis blog