DEMOCRAZY.ID
Sejumlah netizen pun menyebut Mardigu sebagai cenayang abal-abal lantaran prediksinya soal bom teroris itu menjadi kenyataan.
Menanggapi anggapan tersebut, Mardigu pun membenarkan bahwa dirinyalah yang memprediksi kejadian bom teroris itu akan terjadi.
Lewat unggahannya di Instagram Stories, Senin 29 Maret 2021, Mardigu menilai prediksi abal-abal memang selalu tepat. Bahkan, hal itu menurutnya membuat kepala buzzerp mules.
"Bossman lah cenayang abal abal tersebut yang mengatakan bom teroris akan dipakai lagi di Indonesia, juga harga BBM akan naik wis angel iki, ketika abal abal selalu tepat. Buzzerp mules-mules kepalanya," ujar Mardigu.
Diketahui, Bossman Mardigu pada awal Maret 2021 membagikan sebuah konten video di kanal Youtube miliknya.
Dalam videonya itu, ia mengatakan bom teroris akan dipakai lagi di Indonesia dan terkait dengan harga minyak.
Pada tayangan video berjudul ‘Serangan Pertama Biden ke Suriah Next Indonesia?!!!’ tersebut, Mardigu mengulas geopolitik dunia setelah Amerika Serikat dipimpin Joe Biden yang diusung Partai Demokrat.
Menurutnya, berkuasanya Biden menguntungkan kalangan kelompok globalis. Mereka mendapatkan jalan untuk mengacaukan perdamaian di berbagai belahan dunia dengan perang dan teror.
Maka dari itu, kata Mardigu, tidak mengherankan apabila Amerika Serikat akan menyerang Suriah.
Ia pun menjelaskan, kaum globalis akan mengacaukan dunia dengan berbagai cara melalui bermacam teror dari bom, perang sampai pandemi.
Alat teror tersebut, menurut Mardigu, akan dipakai untuk menggoyang kemapanan berbagai negara plus makin menggoyahkan negara yang tidak kuat.
"Maka apakah bom akan mulai dipakai sebagai penggoyang kemapanan di banyak negara? Jawabannya sangat mungkin teror akan dimainkan lagi di era Biden ini. Di Indonesia bagaimana? Ya mungkin sekali teror dimainkan, makanya hati-hati kekuasaan globalis akan bermain lagi," ungkap Bossman Mardigu dalam tayangan videonya itu.
Mardigu dalam videonya tersebut juga mengatakan bahwa hal yang menarik untuk dicermati adalah apa yang Biden akan lakukan dengan instrumen penggoyang perdamaian.
"Teror bersenjata, pandemi baru, harga komoditas minyak dan gas naik. Semua adalah alat tekan, menekan negara tidak berdaulat. Segera siapkan counter insurgency (pemberontakan balik) agar Indonesia selalu menang," ujarnya. [Democrazy/trkn]
