DEMOCRAZY.ID
Pasalnya, wakil presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu sudah sepuh.
"Jadi, eranya sudah beda. JK juga sudah tidak punya partai politik, jadi jika maju di Pilpres 2024 pun sepertinya peluang untuk menang akan berat," ujar Ujang, Senin (29/3).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menilai, dari pengalaman politik yang dimiliki selama ini, JK lebih tepat jika menjadi seorang king maker atau pencetak pemimpin di masa mendatang.
Menurut Ujang, king maker biasanya berperan aktif dalam mencari dan berupaya memenangkan sosok yang dinilai tepat sebagai pemimpin, pada pemilihan, terutama pemilihan presiden.
Lantas, siapa yang berpeluang untuk dijagokan JK sebagai calon pemimpin masa depan?
Ujang memprediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kelihatannya (Jusuf Kalla) akan menjadi king maker bagi Anies Baswedan," ucapnya.
Apakah JK dan Anies tidak lebih cocok untuk maju berpasangan pada Pilpres 2024 mendatang?
Ujang memprediksi tidak akan efektif. Pasalnya, JK dan Anies sama-sama bukan merupakan tokoh yang tergabung dalam partai politik dan memiliki pengaruh yang kuat di parpol.
Sementara untuk bisa maju sebagai pasangan calon presiden, harus lewat partai politik.
"Kedua-duanya tak punya partai, sulit untuk bisa maju berpasangan. Selain itu, keduanya juga tak punya jabatan politik di 2024, jadi kecil kemungkinan menangnya," pungkas Ujang. [Democrazy/jpn]
