DEMOCRAZY.ID
Dari penggeledahan tersebut, kepolisian menemukan sejumlah barang bukti berupa atribut baju dan buku berlogo organisasi masyarakat yang telah dilarang yakni Front Pembela Islam (FPI).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran tidak mengatakan dengan tegas mengenaiterduga teroris yang diringkus tersebut memiliki keterkaitan dengan ormas FPI.
Namun, ia mengatakan semua barang bukti yang ditemukan nantinya akan menjadi temuan awal yang didalami oleh pihak Densus 88 Antiteror Polri.
"Termasuk itu, jika ada keterkaitan itu kan sebagai temuan awal. Akan didalami oleh teman-teman Densus 88," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya.
Terkait penemuan itu, mantan Wakil Sekretaris Umum FPI Azis Yanuar mengatakan bahwa ia belum dapat memberi komentar lebih jauh.
"Belum bisa komentar lebih lanjut," kata Azis.
Sementara itu, netizen memiliki respons yang terbela soal penemuan polisi.
Beberapa menilai bahwa hal tersebut telah direncanakan sebelumnya oleh Kepolisian untuk membuat FPI menjadi kambing hitam.
"Dramanya kurang greget sebab alur ceritanya mudah ditebak," kata @NenkMonica.
"Ya Allah. Apa ngga cukup laskar FPI dijadikan tersangka padahal jelas-jelas adanya unlawful killing sampai sesudah dibubarkanpun masih juga dijadikan 'kambing hitam'?" komentar @NurlelySiregar.
"Jauh sebelum kejadian sudah ketebak arahnya pasti kesini... Hmmm orang dungu yang masih percaya konspirasi kayak gini. Semoga yang melakukan dan yang membuat tipu daya ini mendapatkan azab sepanjang hidupnya aamiin ya rabbal'alamiinn," komentar @JeckDumai
"Kalau drakor enak di tontonnya, kalau drama yang ini, basiiii...masukin tong sampah aja karena isinya cuma bau busuk kepalsuan doang," kata @dhikaku1. [Democrazy/trkn]
