Michael menegaskan, seharusnya Jhoni Allen Marbun dapat menghormati SBY.
"Saya menghargai Bung Jhoni Allen sebagai rekan dan senior namun seharusnya tidak baik berbicara seperti itu menjelek-jelekan Partai Demokrat dan juga Pak SBY."
"Tidak elok dan baik Bung Jonny bicara depan umum, biar bagaimana juga Bung Jonny pernah ada dalam keluarga Partai Demokrat," kata Michael melalui keterangannya, Senin (1/3/2021).
Ketua Umum DPP (IMDI) Insan Muda Demokrat Indonesia itu mengaku kerap dikontak dan diajak bertemu Jhoni Allen Marbun.
Setelah pertemuan, Jhoni Allen Marbun menjanjikan dirinya bertemu dengan Moeldoko.
Dijelaskan Michael, saat bertemu pada bulan Januari, Jhoni Allen Marbun menyebutkan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (SBY) tidak layak jadi pemimpin Partai Demokrat.
Disebutkan bahwa AHY gagal sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Namun, apa yang dikatakan Jhoni langsung dibantah.
Michael mengatakan, tak ada alasan menyebut AHY gagal dalam memimpin Partai Demokrat, apalagi sampai ada pergantian ketua umum.
"Saya bilang barometer apa AHY gagal memimpin Partai Demokrat. Saya bilang Partai Demokrat lagi bagus dan terus meningkat suaranya," ujar mantan pimpinan Komisi IV DPR RI.
Dijelaskan pula dalam pertemuan dengan Jhoni Allen dirinya diminta untuk mengkondisikan suara pimpinan DPD dan DPC untuk wilayah Indonesia Timur yaitu Maluku dan Papua Barat.
"Dalam pertemuan itu kapasitas saya dinilai yang dapat mengkondisikan suara untuk Indonesia Timur, dan mungkin juga sebagai Ketua Umum DPP IMDI," ujarnya.
"Setelah pertemuan itu, Bung Jhoni terus mengontak saya, namun tidak saya gubris. Bahkan lewat anak buahnya. Saya tegaskan bahwa saya tetap setia dan solid kepada pimpinan AHY. Yakin AHY dapat menjadikan Partai Demokrat lebih baik, tentunya menghargai Pak SBY sebagai guru politik dan guru bangsa," ujarnya.
Michael meyakini gerakan yang dilakukan Jhoni Allen tidak perlu ditangapi berlebihan namun tetap diantisipasi.
Terlebih sepengatahuan dirinya Gerakan tersebut sudah mempunyai sekretariat di Hotel Aston.
"Sangat wajar bilamana Ketum AHY dan Pak SBY waspada," ujarnya. [Democrazy/trbn]