Jhoni bahkan masih ikut kunjungan kerja meninjau jalur Puncak 2 di Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3).
Jhoni merasa masih memiliki kewajiban untuk bekerja sebagai wakil rakyat.
Dia menegaskan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak pantas memecatnya dari anggota DPR.
"Anda harus mengerti Undang-Undang MD3, yang bikin saya DPR kan bukan AHY, bukan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Yang bikin saya kan rakyat dapil saya," ujarnya saat kunker bersama Komisi V DPR RI di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3).
Menurutnya, partai politik bukan milik satu dua orang. Dia menegaskan bahwa Demokrat bukan partai politik dinasti.
"Partai itu kan milik sekelompok orang dari Sabang sampai Merauke, sesuai undang-undang partai politik, bukan milik satu dua orang, apalagi dinasti," tegasnya.
Jhoni melanjutkan, partai politik tidak membedakan ras. Serta tugasnya untuk memperjuangkan hak-hak anggota, masyarakat, bangsa dan negara.
Bukan hanya memperjuangkan kepentingan Ketua Umum dan Kepentingan Majelis Tinggi.
"Di situ masalah AD/ART 2020 itu hanya memikirkan kepentingan ketua umum dan kepentingan ketua majelis tinggi itu yang bermasalah," pungkasnya. [Democrazy/mrd]