Kucing tersebut ternyata tidak mati, tetapi cuma pingsan.
Dalam video yang beredar viral itu, ada dua pria yang sedang berdebat.
Salah satu pria terduga pelaku mengaku sudah membunuh kucing dan satu pria lainnya adalah seorang petugas sekuriti.
Ia bernama Mulyadi, petugas sekuriti di sebuah sekolah di Serpong, dekat lokasi kejadian.
Sedangkan pria yang mengaku membunuh kucing bernama Felix, seorang staf di sekolah tersebut.
"Waktu itu cuma ditekan, diinjak, karena diinjak lemas pingsan. Jadi saya minta untuk dilepaskan diangkat lagi. Jadi spontanitas di hati saya bertindak karena itu," kata Mulyadi saat dihubungi, Senin (22/3/2021).
Muyadi memastikan kucing itu masih hidup.
Sebab, Mulyadi masih sempat melihat kucing itu berkeliaran pada keesokan harinya setelah kejadian tersebut.
"Kucing itu hidup. Kenapa saya pastikan hidup? Sejak kejadian itu, 10 menit kemudian kucing itu hilang. Rupanya dia sadar, nah esok harinya pagi-pagi dia ada di lokasi. Anggota saya yang piket siang ada yang lihat," kata Mulyadi.
Mulyadi memastikan kucing yang berkeliaran itu adalah kucing yang sempat pingsan itu.
Mulyadi yakin itu kucing yang sama, sebab kucing itu biasa bermain-main di sekitar sekolah tersebut.
"Sampai Rabu kemarin yang sebelum viral itu Rabu-nya itu masih sempat diusir. Cuman dari sejak itu sampai detik itu saya belum temui lagi. Namanya kucing liar ya, apa dia pindah lokasi atau gimana. Tapi saya tegaskan sekali lagi pada intinya itu binatang kucing hidup nggak mati," ujar Mulyadi.
Peristiwa itu sendiri terjadi pada Selasa (9/3) lalu dan menjadi viral di media sosial.
Polisi sampai turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.
"Ini kami coba cek dulu bagaimana kejadiannya. Yang jelas pasti ada tindakan," kata Yudi saat dihubungi, Sabtu (20/3).
Untuk sementara, Yudi belum mau berbicara lebih jauh masalah pidana yang akan dijeratkan ke pelaku.
Yudi mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu sebelum mengambil langkah-langkah hukum selanjutnya.
"Nanti kita sampaikan ya karena kita masih proses lidik (penyelidikan) untuk kejadian tersebut," jelasnya. [Democrazy/dtk]