KRIMINAL PERISTIWA

Dipenggal Hingga Putus, Kepala Slamet Ditenteng Anaknya: Bapak Saya Mati!

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Dipenggal Hingga Putus, Kepala Slamet Ditenteng Anaknya: Bapak Saya Mati!

Dipenggal-Hingga-Putus-Kepala-Slamet-Ditenteng-Anaknya-Bapak-Saya-Mati

DEMOCRAZY.ID - Malang nasib Slamet. Pria berusia 69 tahun itu dipenggal oleh anaknya sendiri, PK (25).

Kepala Slamet dipenggal hingga putus. Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Kampung Sendangrejo, Kecamatan Sendangagung, Lampung Tengah, Senin (22/3).


Pelaku memenggal kepala ayahnya yang sedang duduk. Kepala korban terpisah dari badan.


Pelaku kemudian mengambil dan menenteng kepala sang ayah sambil ngomong “Bapak saya mati”.


Dari informasi sementara yang diperoleh pihak kepolisian, PK diduga mengalami gangguan jiwa.


Kapolres Lamteng AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.


“Informasinya mengalami gangguan jiwa. Tapi kita tidak begitu percaya begitu saja. Masih perlu observasi,” ucap Popon, Selasa (23/3).


Popon melanjutkan, sebelum kejadian sekitar pukul 14.00 WIB sang anak sempat berpamitan hendak memenggal kepala ayahnya.


“Katanya sih sempat pamitan memenggal kepala ayahnya. Kepala sang ayah ditebas dari belakang hingga putus. Bahkan dicacak dan ditenteng-tenteng,” ujarnya.


Selain itu, kata Popon, ada informasi tersangka ini takut disantet ayahnya.


“Infonya juga katanya takut ayahnya menyantet dirinya. Makanya sebelum disantet, mungkin duluan menghabisi orang tuanya,” ucapnya.


“Tapi semua belum pasti karena tidak ada saksi mata yang menyaksikan pemenggalan,” tambahnya.


Sementara itu, Kepala Kampung Sendangrejo Hotini menyatakan pelaku RK memang sakit.


“Kalau kami masyarakat tidak mau bilang pelaku gila. Tapi sakit. Kalau ngamuk sorot matanya tajam,” ucap Hotini.


Hotini menceritakan, sebelum kejadian pelaku sering berujar suatu saat akan membunuh ayahnya, Slamet (69).


Selain itu, pelaku juga sering memukul ibu kandungnya sendiri.


“Sebelum kejadian sudah sering berujar bahwa suatu saat bapaknya akan dibunuh. Bahkan ibu kandungnya juga sering dipukul kalau ngamuk,” kata Hotini.


Hotini melanjutkan, korban dan istrinya juga sudah sering diingatkan warga.


“Suami saya pernah bilang tetap hati-hati melihat perilaku pelaku. Pelaku tinggal bertiga di rumah itu,” ujarnya.


Rencananya, kata Hotini, besok bersama pihak kepolisian hendak dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk menjalani pemeriksaan.


“Besok mau diperiksa kejiwaannya. Ini untuk memastikan. Pertama kali yang melihat kejadian istri korban yang juga ibu pelaku,” tandas Hotini. [Democrazy/pjst]

Penulis blog