DEMOCRAZY.ID
"Yang kami sampaikan adalah fakta secara apa adanya tentang besaran pengaruh dan hubungan SBY dengan Partai Demokrat. Ini telah menjadi pengetahuan umum di mata publik Indonesia. Serta memotret peran dan posisi Marzuki Alie dalam sejarah perjalanan dan dinamika Partai Demokrat," kata Kamhar, Kamis (25/3/2021).
Dia kemudian mengungkit kegagalan Marzuki Alie terpilih lagi sebagai Anggota DPR RI pada Pemilu 2014.
Dia juga menyebut Marzuki gagal di konvensi Capres yang digelar Partai Demokrat.
"Faktanya pada 2014 saat masih menjabat sebagai Ketua DPR RI dan menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, dia tak terpilih sebagai Anggota DPR, malah di Dapil DKI III semua kursi yang diperoleh Partai Demokrat pada 2009 sebanyak 3 kursi semuanya hilang. Jadi pada saat yang sama dia kehilangan legitimasi politik," ujarnya.
Kamhar menyebut Marzuki Alie keliru menganggapnya cari muka.
Dia menilai harusnya Marzuki Alie memberikan ilmu kepada kader muda.
"Sebagai senior seharusnya Marzuki Alie memberi keteladanan tuk pintar-pintar menilai diri dan menempatkan diri. Menghargai regenerasi dan tak memproduksi kebohongan," ujarnya.
Dia menuding Marzuki Alie telah berbohong terkait kudeta Partai Demokrat.
Kamhar menyebut Marzuki Alie selalu menepis keterlibatannya dalam kudeta, tapi kenyataannya berbeda.
"Katanya tak ikut-ikutan dan tak tahu menahu dengan gerombolan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD), nyatanya dialah yang paling awal tiba di Sumatera Utara untuk menghadiri KLB abal-abal," tuturnya.
"Banyak bukti yang mengaitkan Marzuki Alie dan semakin terkonfirmasi dengan kehadirannya pada KLB abal-abal yang berhasil menghantarkannya sebagai Ketua Dewan Pembina abal-abal bersanding dengan Moeldoko Ketua Umum abal-abal," sambung Kamhar.
Sebelumnya, Marzuki Alie menyebut Kamhar cari muka.
Dia mengatakan hal itu karena lebih dulu disebut bukan siapa-siapa tanpa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Orang-orang baru mau ngomong apa, nggak ngaruh," kata Marzuki kepada wartawan, Rabu (24/3).
"Memang tugasnya puja-puji agar dapat posisi di PD. Tipikal anak muda seperti ini sebenarnya nggak pantas menjadi kader PD, cuma bisanya carmuk. Apalagi bilang semua karena SBY, dia sudah melupakan kekuasaan Tuhan. Sudah menduakan Tuhan, seolah SBY itu sudah seperti Tuhan, bisa apa pun tanpa orang lain," lanjut Marzuki. [Democrazy/dtk]
