POLITIK

AHY: Moeldoko Tiga Minggu Menghilang, Begitu Muncul Ternyata Cuma Ngomong Bohong Lagi dan Menghasut

DEMOCRAZY.ID
Maret 29, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
AHY: Moeldoko Tiga Minggu Menghilang, Begitu Muncul Ternyata Cuma Ngomong Bohong Lagi dan Menghasut

AHY-Moeldoko-Tiga-Minggu-Menghilang-Begitu-Muncul-Ternyata-Cuma-Ngomong-Bohong-Lagi-dan-Menghasut

DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Moeldoko muncul kembali setelah tiga pekan tidak bersuara hanya untuk melontarkan kebohongan. 

Terakhir yaitu soal pergeseran ideologi di Partai Demokrat.


"Kita pikir setelah lebih tiga minggu tak bersuara KSP Moeldoko akan mengeluarkan argumen yang bernas ternyata cuma pernyataan bohong lagi dan bohong lagi. Bahkan seolah menghasut dengan pernyataan soal pertentangan ideologi," kata AHY saat konferensi pers, Senin (29/3).


AHY mengaku tidak kaget atas pernyataan terbaru Moeldoko sebab sebelumnya Moeldoko telah melontarkan kebohongan. 


Sejak awal telah menyangkal telah terlibat gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat, nyatanya mengklaim menjadi ketua umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Apalagi, AHY kembali menegaskan KLB tersebut ilegal dan inkonstitusional.


"Kini para kader Demokrat dan masyarakat luas mempertanyakan, mohon maaf, kapasitas KSP Moeldoko. Bagaimana mungkin pejabat petinggi negara mengambil keputusan secara serampangan, gegabah emosional dan jauh dari akal sehat," kata AHY.


AHY menilai, Moeldoko yang terperangkap kebohongan sendiri sejak awal, bersama pengikutnya kembali memproduksi fitnah, hoaks dan adu domba. 


Jika Moeldoko menyangkal kebohongan tersebut, maka harus mengakui bahwa dirinya tertipu oleh makelar politik.


"Di sisi lain jika KSP Moeldoko menyangkal kebohongan-kebohongan itu, maka dia harus mengakui bahwa ia telah tertipu oleh para makelar politik. Pertanyaannya berani kah KSP Moeldoko mengakui hal ini mengakui atau tertipu para makelar politik," kata AHY.


AHY kembali mengatakan, pintu maaf masih terbuka untuk Moeldoko. 


Tetapi kader dan simpatisan Demokrat telah sangat marah dan kecewa atau perilaku mantan Panglima TNI itu.


"Tapi nampaknya KSP moeldoko dan kubunya sama sekali tidak menunjukkan penyesalannya justru sibuk melontarkan kebohongan demi kebohongan baru demi mengalihkan publik dari persoalan sesungguhnya yaitu pembegalan dan perampokan kedaulatan Partai Demokrat dan perusakan demokrasi di negeri ini. Selama ini motif sikap ini mereka pertahankan maka selama itu pula kami akan bersatu padu melawannya," pungkasnya. [Democrazy/mrd]

Penulis blog