PERISTIWA

Rekaman Rahasia Diduga "Bocor", Berisi Kecaman Terhadap China karena Tidak Bagikan Informasi Covid-19 di Awal

DEMOCRAZY.ID
Februari 09, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Rekaman Rahasia Diduga "Bocor", Berisi Kecaman Terhadap China karena Tidak Bagikan Informasi Covid-19 di Awal

Rekaman-Rahasia-Diduga-Bocor-Berisi-Kecaman-Terhadap-China-karena-Tidak-Bagikan-Informasi-Covid-19-di-Awal

DEMOCRAZY.ID - Tim penyelidikan asal usul Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diam-diam mengritik China karena gagal membagikan informasi tentang virus corona pada hari-hari awal pandemi.

Hal ini terungkap di file audio rahasia yang direkam Januari tahun lalu mengklaim merekam tiga pejabat yang mengeluh tentang China yang gagal memberikan secara spesifik dan informasi lebih lanjut tentang virus corona.


File audio rahasia itu menunjukkan seorang pejabat yang bertanggung jawab atas tanggapan WHO terhadap virus mengeluh kepada rekan-rekannya bahwa China tidak terbuka dengan datanya.


Dalam rekaman itu, Dr Mike Ryan terdengar membandingkan pandemi dengan wabah SARS pada 2003 ketika China dituduh menutupi informasi yang memungkinkan virus menyebar ke seluruh dunia.


"Ini adalah skenario yang persis sama,” terang seorang pria dengan suara yang sangat mirip dengan Dr Ryan.


"(Kami) tanpa henti mencoba mendapatkan pembaruan dari China ... dan kemudian, bang,” lanjutnya.


Rekaman itu juga menunjukkan Dr Ryan mengkritik dokter China yang mengklaim tidak ada bukti jelas jika manusia dapat menularkan virus corona kepada orang lain.


Rekaman yang diklaim dibuat pada minggu kedua Januari tahun lalu itu dipublikasikan oleh saluran TV India WION.


Jika rekaman itu terbukti asli, rekaman ini dapat digunakan sebagai bukti mengapa WHO mengecilkan signifikansi virus pada hari-hari awal sambil mengulangi propaganda dari Beijing.


Sementara itu, cuitan yang dikirim WHO pada 14 Januari tahun lalu menggunakan ungkapan yang persis sama dari pernyataan China tentang virus tersebut.


Pernyataan itu ditiru oleh WHO, yang mengeluarkan tweet menggunakan tanggal 14 Januari tahun lalu.


Dalam catatan tersebut, Dr Ryan diduga membandingkan situasinya dengan wabah Ebola 2018 di Kongo.


“Secara umum belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia tidak cukup baik,” terangnya.


"Ini tidak akan terjadi di Kongo dan tidak terjadi di Kongo dan tempat lain,” ujarnya.


“Kami perlu melihat datanya, kami harus dapat menentukan sendiri distribusi geografis, garis waktu, epikurve, dan semua itu, ini sangat penting pada saat ini,” tambahnya.


Dalam klip lain, pejabat WHO tampaknya mengatakan data itu diperlukan 'untuk melindungi China' tetapi konteks yang tepat dari pernyataan ini tidak jelas.


Rekaman lain diklaim adalah suara Kepala Teknis WHO untuk virus corona Dr Maria Van Kerkhove, yang mengeluh karena memiliki 'informasi yang sangat minim' tentang situasi tersebut.


“Mengetahui sedikit tentang ventilasi dan ICU dan ECMO dan kematian sangat membantu, tetapi saya tahu itu jelas tidak cukup bagi Anda untuk melakukan perencanaan yang tepat dengan cara yang Anda inginkan,” ungkap suara yang diduga suara Dr Maria.


Di rekaman itu juga terdengar suara lain yang diduga milik Dr Gauden Galea, pejabat tinggi WHO di China.


Dia mengaku mengeluh WHO tidak mendapatkan rincian spesifik dari Beijing.


Dr Galea mengeluh timnya telah 'secara formal dan informal' meminta informasi tentang virus tersebut 'terutama kapan tanggal permulaan kasus terakhir'.


“Tapi yang kami dapatkan sebagai balasan untuk pertanyaan itu adalah ada pembaruan baru yang akan keluar,” terang suara yang diduga suara Dr Galea.


Dia menambahkan ketika timnya menanyakan secara spesifik, mereka tidak mendapat apa-apa.


Saluran TV India juga mengklaim Dr Galea diduga mengatakan timnya mendapatkan informasi dari China hanya 15 menit sebelum itu muncul di media pemerintah CCTV.


Dalam rekaman terpisah yang diduga bocor dari pertengahan hingga akhir Januari, Dr Galea diklaim mengakui diskusi di China jika penyakit itu dapat ditularkan dari manusia ke manusia.


“Mereka sekarang berbicara secara terbuka dan konsisten tentang manusia-ke-manusia ... Satu-satunya permintaan utama mereka dalam hal ini adalah bahwa mereka ingin bantuan WHO dalam mengkomunikasikan hal ini. kepada publik, tanpa menimbulkan kepanikan,” terang rekaman suara Dr Galea yang dirilis oleh WION.


Diketahui, tim WHO China mengeluarkan pernyataan pada 22 Januari tahun lalu yang mengonfirmasi ada bukti penularan dari manusia ke manusia di Wuhan.


Tetapi mereka menambahkan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami tingkat penularan sepenuhnya.


WHO telah mendapat kecaman keras karena penanganannya terhadap pandemi di tengah klaim bahwa mereka menghambat efek di seluruh dunia untuk mengatasi penyebaran virus.


Hingga saat ini telah ada 2.330.294 kematian akibat virus corona yang dilaporkan secara global. [Democrazy/okz]

Penulis blog