HUKUM

Pelapor Kecewa Polisi Tak Mau Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Februari 25, 2021
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Pelapor Kecewa Polisi Tak Mau Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi

Pelapor-Kecewa-Polisi-Tak-Mau-Terbitkan-Laporan-Kerumunan-Jokowi

DEMOCRAZY.ID - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri disebut tidak menerbitkan laporan polisi yang hendak dibuat Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan pada Kamis (25/2) terhadap kerumunan yang terjadi di Maumere, NTT imbas kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Ketua Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan, Kurnia merasa kecewa karena kepolisian enggan melanjutkan perkara tersebut.


"Kami sangat kecewa kepada pihak kepolisian yang tidak mau menerbitkan Laporan Polisi atas laporan kami terhadap terduga pelaku tindak pidana Pelanggaran Kekarantinaan Kesehatan yakni sang Presiden," kata Kurnia kepada wartawan, Kamis (25/2).


Dia pun lantas mempertanyakan asas persamaan kedudukan di hadapan hukum yang selalu dikemukakan di Indonesia selama ini.


Kurnia menuding tindakan Jokowi yang memicu kerumunan itu patut diduga telah melanggar Protokol Kesehatan Covid-19. 


Sehingga, bukan tak mungkin bahwa perkara itu lanjut diusut dalam dugaan tindak pidana pelanggaran kekarantinaan kesehatan.


"Presiden yang notabene memiliki alat kekuasaan untuk memitigasi kerumunan pada saat kunjungan kepresidenannya sudah sepatutnya memberikan contoh kepada rakyat," ucapnya.


Dia menyinggung kegiatan presiden di NTT itu merupakan hal yang terjadwal. Sehingga, seharusnya protokol kesehatan dapat diantisipasi dan dijaga.


Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan aduan yang hendak dibuat tersebut memang tidak teregister di basis data Bareskrim. 


Dia mengonfirmasi hal itu setelah melakukan pengecekan langsung kepada pihak teknis terkait.


"Tidak ada laporan itu di Bareskrim," kata Rusdi.


Namun demikian, dia belum merinci lebih lanjut mengenai runutan kejadian dan penilaian penyidik terkait dengan aduan masyarakat tersebut.


Sebelumnya, sejumlah video kunjungan Jokowi di NTT beredar di media sosial. 


Beberapa di antaranya memperlihatkan kerumunan warga yang saling berdesakan.


Jokowi tampak membuka atap mobil. Lalu ia menyapa para warga. 


Sesekali Jokowi menunjuk masker di mulutnya seraya mengingatkan warga akan kedisiplinan protokol kesehatan.


Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Bey Mahmudin menyebut kerumunan terjadi secara spontan karena warga antusias menyambut kedatangan Jokowi.


"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," kata dia. [Democrazy/cnn]

Penulis blog